Allah SWT mendidik manusia sebagai makhlukNya untuk sadar diri agar selalu berdoa dan menyembah kepadaNya. Allah SWT sendiri yang menjamin setiap do’a hambaNya akan dikabulkan. Manusia yang tidak mau beribadah dan berdoa kepadaNya dikatagorikan sombong dan ancamannya adalah neraka jahanam. Dampak langsung amalan berdoa dan beribadah dengan ikhlas kepada Allah SWT adalah ketenangan hati dan kebahagiaan hidup manusia di dunia dan kelak di akhirat meraih kebahagiaan abadi di surga atas Rahmat dan ridloNya.

Allah SWT memberi hidayah Al-Qur’an surah Gāfir ayat 60:

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ.

Artinya: Dan Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina.”

Tafsir tahlili pada ayat ini, Allah memerintahkan agar manusia berdoa kepada-Nya. Jika mereka berdoa niscaya Dia akan memperkenankan doa itu.
Ibnu ‘Abbas, ad-dahhak, dan Mujahid mengartikan ayat ini, “Tuhan kamu berfirman, ‘Beribadahlah kepada-Ku, niscaya Aku akan membalasnya dengan pahala.” Menurut mereka, di dalam Al-Qur’an, perkataan doa bisa pula diartikan dengan ibadah seperti pada firman Allah:

اِنْ يَّدْعُوْنَ مِنْ دُوْنِهٖٓ اِلَّآ اِنَاثًاۚ وَاِنْ يَّدْعُوْنَ اِلَّا شَيْطٰنًا مَّرِيْدًاۙ

Yang mereka sembah selain Allah itu tidak lain hanyalah inatsan (berhala), dan mereka tidak lain hanyalah menyembah setan yang durhaka. (an-Nisa’/4: 117);Dalam hadis, Nabi bersabda:

الدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ. (رواه الترمذي عن النعمان بن بشير)

Doa itu ialah ibadah. (Riwayat at-Tirmizi dari an-Nu‘man bin Basyir);Sebagian ahli tafsir berpendapat bahwa doa dalam ayat ini berarti “permohonan”.; Sebenarnya doa dan ibadah itu adalah sama dari sisi bahasa. Hanya yang pertama berarti khusus sedang yang kedua berarti umum. Doa adalah salah satu bentuk atau cara dari ibadah. Hal ini berdasar hadis:

الدَّعَاءُ مُخُّ الْعِبَادَةِ. (رواه الترمذي عن أنس بن مالك)

Doa itu adalah inti ibadah. (Riwayat at-Tirmizi dari Anas bin Malik) ;Dan hadis Nabi saw:

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ سُئِلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَيُّ الْعِبَادَةِ أَفْضَلُ فَقَالَ دُعَاءُ الْمَرْءِ لِنَفْسِهِ. (رواه البخاري)

Diriwayatkan dari ‘Aisyah, dia berkata, “Nabi saw ditanya orang, ‘Ibadah manakah yang paling utama? Beliau menjawab, ‘Doa seseorang untuk dirinya.” (Riwayat al-Bukhari); Berdasarkan hadis di atas, maka doa dalam ayat ini dapat diartikan dengan ibadah. Hal ini dikuatkan oleh lanjutan ayat yang artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari beribadah kepada-Ku akan masuk ke dalam neraka yang hina.”
Ayat ini merupakan peringatan dan ancaman keras kepada orang-orang yang enggan beribadah kepada Allah. Ayat ini juga merupakan pernyataan Allah kepada hamba-hamba-Nya yang beriman agar mereka memperoleh kebaikan dan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Seakan-akan Allah mengatakan, “Wahai hamba-hamba-Ku, menghambalah kepada-Ku, selalulah beribadah dan berdoa kepada-Ku. Aku akan menerima ibadah dan doa yang kamu lakukan dengan ikhlas, memperkenankan permohonanmu, dan mengampuni dosa-dosamu”.

Semoga Allah SWT selalu membimbing kita mukminin mukminat Istiqomah fi tho’atillah fi ridloillah.

والله المستعان و أعلم.
اللهم ارحمنا بالقران الكريم.

I’dad: Ismail SM, FST UIN Walisongo Semarang.

Sumber: Al-Qur’an Android Kementerian Agama RI.