Semarang Indonesia – Dalam upaya meningkatkan kompetensi, mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi ikuti Studium Generale tahun 2023 pada Selasa (14/3). Kegiatan yang diselenggarakan secara blended ini menghadirkan 70 peserta secara offline dan 336 peserta hadir dalam ruang zoom meeting yang terdiri dari dosen, tenaga kependidikan, laboran, dan mahasiswa. Studium generale semester genap tahun 2023 ini mengusung tema Pembelajaran Sains dan Teknologi pada Era Kampus Merdeka: Tantangan dan Implementasi.
Dekan Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, Dr. H. Ismail, M.Ag. dalam sambutannya menyampaikan jika studium generale sudah menjadi budaya fakultas yang selalu diagendakan minimal dua kali dalam satu tahunnya yaitu pada semester gasal dan genap. Selanjutnya disampaikan juga jika kegiatan tersebut dinilai positif karena sebagai sarana untuk meningkatkan kapasitas mahasiswa.
“Studium generale ini sangat baik untuk diikuti karena relevan dengan pembelajaran abad-21 yang berfokus pada creativity and innovation, critical thinking and problem solving, communication dan collaboration. Jadi, kepada semua peserta studium generale saya ucapkan selamat belajar dari narasumber yang luar biasa ini, yaitu Prof. Sulistyo Saputro, M.Si., Ph.D. dan Ibu Dr. Malikhatul Hidayah, ST.M.Pd. M.T.,” ungkap Dekan FST.
Prof. Sulistyo Saputro, M.Si., Ph.D., salah satu guru besar Universitas Sebelas Maret; hadir sebagai narasumber dalam studium generale. Pada kesempatan tersebut, Prof. Sulistyo menyampaikan materi yang kompleks meliputi: hakikat kemerdekaan belajar; kurikulum merdeka; transformasi pendidikan tinggi melalui delapan indikator kinerja utama (IKU); aspek tujuan merdeka belajar; kegiatan mahasiswa; penelitian/riset; kebijakan riset-inovasi 2020; tema PRN 2020-2024; pendidikan untuk berkelanjutan; pendidikan sains berkelanjutan; kerangka berpikir global pembelajaran abad 21; implementasi kurikulum merdeka di sekolah; peta jalan IKM; keunggulan kurikulum merdeka; karakteristik kurikulum merdeka; prinsip penilaian kurikulum merdeka; prinsip penilaian dan fungsi; STEAM; merencanakan PjBL pada Kurikulum Merdeka; pembelajaran kontekstual; perencanaan pembelajaran pada Kurikulum Merdeka; perencanaan pembelajaran Kurikulum Merdeka; konsep modul ajar; komponen modul ajar; dan alur penyusunan modul ajar.
“Sains sangatlah luas dan bisa masuk ranah apapun. Dalam pembelajaran MB-KM pembelajaran sains maupun mata pelajaran lainnya disampaikan dengan siswa sebagai fokusnya. Jadi, fokus pada student center dengan siswa sebagai subjek dan bukan objek. Sebagai mahasiswa calon pendidik mahasiswa harus selalu siap belajar dalam berbagai situasi dan kondisi,” ungkap Prof. Sulistyo.
Pembicara kedua adalah Kaprodi Kimia sekaligus sebagai Direktur Walisongo Halal Center (WHC), Dr. Malikhatul Hidayah, S.T.M.Pd.M.T. Pada kesempatan tersebut Dr. Malikha menyampaikan IPA sebagai dasar pengembangan teknologi; sisi positif dan negatif kemajuan teknologi; dampak positif bidang informasi dan teknologi, ekonomi dan industri, sosial dan budaya, pendidikan, politik; teknologi masa depan; kewajiban berserifikat halal; pengetahuan tentang kosmetik aman; bahaya pemutih dengan zat kimia; wirausaha sains di bidang biologi; produk/jasa yang direncanakan; arus listrik dalam ilmu fisika; pemanfaatan ilmu fisika sebagai sumber arus listrik; matematika dalam penilaian obligasi dan saham; dan obligasi berbunga (coupon bond).
“Untuk menjadi mahasiswa yang sukses maka harus terus belajar, berdoa, dan raih restu orang tua. Meskipun aktif dalam berbagai organisasi, tetap kuliah yang utama. Jadi, harus bisa membagi waktu dengan baik. Jangan sampai organisasinya maju tetapi kuliahnya tidak,” pungkas Dr. Malikha. (Humas FST)