Yogyakarta, Pengelola Laboratorium Terpadu Saintek UIN Walisongo Semarang lakukan benchmarking ke Laboratorium terpadu Universitas Islam Indonesia (UII) dan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Acara kunjungan benchmarking dengan membagi 2 kelompok pengelola lab ke dua tempat yang berbeda dalam waktu yang bersamaan, Kamis (10/6/2021). Kelompok pertama mengunjungi UIN Sunan Kalijaga dan kelompok kedua mengunjungi UII Yogyakarta.

Para peserta diwajibkan melakukan protokol kesehatan yaitu swab antigen sebelum keberangkatan dan tetap melakukan 3M selama acara berlangsung. Tujuan utama bencmarking ini selain mempelajari bagaimana manajemen dari masing-masing laboratorium juga untuk meningkatkan capacity building bagi para pesertanya.

Dr. Nur Khasanah, M. Kes. selaku Wakil Dekan III FST UIN Walisongo Semarang memimpin bencmarking ke UIN Sunan Kalijaga. Dalam sambutannya disampaikan, laboratorium terpadu saintek yang baru diresmikan awal 2021 membutuhkan manajemen yang baik dalam pengelolaannya, semoga kami dapat banyak belajar dari laboratorium terpadu UIN Sunan Kalijaga yang sudah beroperasi dari tahun 2008. Dr. Sofwatul ‘Uyun, M. Kom. selaku Wakil Dekan I FST UIN Sunan Kalijaga menyambut baik kedatangan dari UIN Walisongo Semarang. Berbagi pengetahuan dan berdiskusi dengan sesama UIN sangat membantu untuk bersaing dengan universitas ternama lainnya dan mengevaluasi laboratorium terpadu kami, ungkapnya.

Penyampaian profil dan manajemen dilakukan oleh Kepala Laboratorium Terpadu FST UIN Sunan Kalijaga, Dr. Maya Rahmayanti, M. Si. Laboratorium terpadu UIN Sunan Kalijaga dibangun 4 lantai yang di dalamnya terdapat laboratorium teknik industri, fisika, biologi, pendidikan, kimia dan matematika. Laboratorium dipimpin dan dikelola oleh 1 Kepala Laboratorium Terpadu, 6 Kepala Laboratorium Bidang serta 17 Pranata Laboratorium Pendidikan.

Sedangkan untuk kunjungan kelompok yang kedua benchmarking ke laboratorium terpadu UII Yogyakarta. Perwakilan dari lab terpadu Saintek UIN Walisongo Semarang, Mujiasih, M. Pd. selaku manager mutu lab menyampaikan bahwa tujuan agenda benchmarking ke UII adalah untuk belajar langsung dalam rangka mempersiapkan laboratorium terpadu Saitek yang terstandar ISO.

Rudy Syahputra, Ph. D., selaku Kepala Laboratorium Terpadu UII menyampaikan mengenai profil dan manajemen lab terpadu yang sudah sesuai dengan standar ISO 17025, Komisi Akreditasi Nasional (KAN). Tata kelola Laboratorium terpadu UII yang dibangun sejak 2004 diorganisir langsung di bawah kendali Rektorat bidang akademik. Tidak hanya aspek fasilitas saja yang penting dalam pengelolaan lab, tetapi juga harus memperhatikan lini manajemen pada masing-masing lab, ungkapnnya.

Selain berdiskusi para peserta juga diajak berkeliling langsung melihat bagaimana laboratorium terpadu yang ada pada masing-masing universitas. Harapan dengan diadakannya benchmarking ini adalah Fakultas Sains dan Teknologi UIN Walisongo dapat segera mewujudkan visi misinya yaitu menjadi universitas Islam riset terdepan berbasis pada kesatuan ilmu pengetahuan untuk kemanusiaan dan peradaban pada tahun 2038.