Semarang – Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi merupakan hal yang tidak bisa dihindari. Hal tersebut juga terjadi pada dunia fisika medis. Fisika medis merupakan sebuah pengaplikasian prinsip fisika di dunia medis.

Prodi fisika UIN Walisongo semarang memiliki bidang minat Fisika medis yang diketuai oleh Edi Daenuri Anwar, M.Si. Untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa dan pertimbangan memilih bidang minat maka didatangkan pakar fisika medis. Dengan adanya kuliah umum diharapkan mahasiswa mampu mempertimbangkan fisika medis sebagai pilihan bidang minat mereka. Kegiatan ini berlangsung dua hari yaitu hari Kamis dan Jumat, tanggal 24 – 25 Oktober 2019.

Pakar fisika medis yang didatangkan adalah beliau Dr. Sugeng Riyanto, M.Sc dari Universitas Brawijaya.

Beliau memberikan kuliah umum dengan judul, “The Future of Bio and Medical Physics Experiments Are Not Rely On The Device, Blood and Guts But On Bits And Bytes”. Pada kuliah umum tersebut dibahas perkembangan teknologi dibidang fisika medis berkaitan dengan praktikum operasi bedah pada manusia.

Beliau mengatakan bahwa “Di masa depan, praktikum operasi pada manusia itu tidak membutuhkan darah dan daging lagi, namun cukup menggunakan smartfone”. Sugeng mengatakan hal tersebut karena sudah berhasil membuat aplikasi untuk prosedur bedah yang menerapkan prinsip fisika pada sebuah smartfone. Di sela sela kuliah umum aplikasi buatannya didemokan kepada mahasiswa prodi fisika.

Aplikasi yang telah dibuat merupakan hasil dari penelitian cukup lama. Namun keterbatasannya adalah data medis pada aplikasi tersebut baru bisa mewakili ras Eropa dan belum untuk ras lain termasuk Asia. Penelitian lebih lanjut diharapkan bisa mendapatkan data medis orang Indonesia pada khususnya dan Asia pada umumnya sehingga aplikasi untuk praktikum bedah dapat dilakukan di Asia tanpa menggunakan darah dan daging.

Aplikasi buatan Sugeng dapat diunduh melalui Google Playstore. Biaya untuk mengunduh adalah gratis.