Semarang, Indonesia – Fakultas Sains dan Teknologi UIN Walisongo Semarang menyelenggarakan Studium Generale sebagai awal perkuliahan semester genap 2020/2021 pada hari Senin (15/2/2021). Studium generale yang bertemakan ‘Produktif dan Inovatif: Aktualisasi Mahasiswa Sains dan Teknologi di Masa Pandemi’ berlangsung secara daring melalui zoom meet dan live streaming kanal youtube. Acara ini dihadiri oleh peserta yang terdiri dari para pimpinan kaprodi dan sekprodri masing-masing jurusan, dosen serta seluruh mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi dari semua angkatan. Acara stadium generale bertujuan untuk meningkatkan semangat civitas akdemik baik dosen maupun mahasiswa di lingkungan Fakultas Sains dan Teknologi untuk senantiasa produktif, adaptif, kreatif dan inovatif dalam menghadapi masa pandemi ini.

Dr. H. Mukhsin Jamil, M. Ag. selaku Wakil Rektor I bidang akademik dan kelembagaan UIN Walisongo Semarang dalam sambutannya menyatakan bahwa di era disrupsi ini mengharuskan kita mampu beradaptasi dan berinovasi karena perubahan yang begitu cepat. Transformasi digital menjadi suatu keharusan karena bukan hanya hadir pada masa pandemi ini, tapi memang terjadi karena kehidupan yang terus berubah.

Lebih lanjut ia menyatakan, seiring perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat menjadikan adanya gap komunikasi antar generasi. Perlu adanya aktualisasi komunikasi antar generasi, karena masing-masing generasi memiliki karakteristiknya tersendiri. Persoalan inilah yang harus dihadapi baik oleh generasi milenial, generasi baby boom, generasi x maupun z. Adanya pengembangan diri dalam bertutur kata diharapkan dapat meminimalisasi terjadinya gap komunikasi ini.

Dr. H. Ismail, M. Ag. selaku dekan Fakultas Sains dan Teknologi menjelaskan bahwa tugas manusia sebagai Abdullah (hamba Allah) karakter utama patuh, taat, ikhlas dan berserah diri menjalani perintah Allah. Kedua sebagai khalifah atau pemimpin, karakternya yaitu dinamis, produktif, inovatif, kreatif, adaptif. Dua-duanya harus dipahami, dihayati dan dilakukan dengan baik. Seiring dengan tugas kita sebagi hamba dan khalifah di bumi ini, kita juga harus memiliki iman dan ilmu dalam mewujudkannya.

Selanjutnya acara ini menghadirkan dua narasumber yaitu Dr. Ervin Tri Suryandari, M. Si. dosen prodi kimia Fakultas Sains dan Teknologi UIN Walisongo Semarang dan Umar Affandhi, M.T.I. sebagai Instruktur Inixindo Yogyakarta.

Narasumber pertama Dr. Ervin Tri Suryandari, M. Si. membahas mengenai ‘Nanofiber For A Better Life’ yang merupakan hasil penelitian yang dilakukan selama menyelesaikan program doctoral di ITB. Kelebihan nanofiber ini memiliki stabilitias baik, permeabilitas tinggi, resistansi yang rendah terhadap perpindahan massa, dan luas permukaan yang besar. Nanofiber ini sangat berperan dalam banyak bidang diantaranya pengobatan, fashion, bioteknologi, lingkungan, safety dan energi. Pembuatan nanofiber dilakukan secara electrospinning ternyata mampu menciptakan masker hingga lima lapis. Diharapkan masker jenis ini mampu menyaring bakteri dan virus sebagai bagian ikhtiar untuk melidungi diri dari Covid-19.

Umar Affandhi, M.T.I sebagai narasumber kedua menyampaikan mengenai ‘E Learning Meaningful’ yaitu bagaimana peran teknologi digital dalam proses pembelajaran khususnya selama pandemi ini. Dimana e learning ini menjadi alternatif pembelajaran jarak jauh yang diharapkan tidak hanya memiliki nilai tambah, tapi juga tetap menarik untuk disampaikan. ‘Adapt or Die’ merupakan kata motivasi yang disampaikan oleh Umar serta memiliki makna, jika tidak mampu berkreasi dan berinovasi maka kita akan tertinggal atau bahkan mati dalam pesatnya perkembangan digitalisasi dunia.

Prihadi Kurniawan, M. Sc. selaku moderator memandu acara ini hingga selesai lalu ditutup dengan diskusi serta tanya jawab baik oleh mahasiswa ataupun dosen melalui live chat kanal youtube dan chat room zoom meeting.