Bismillah. Alhamdulillah. Allahumma shalli ‘ala Sayyidina Muhammad wa ‘ala alihi wa ashabihi ajma’in wa man tabi’ahu ila yaumiddin.

قال تعالى: سُبْحٰنَكَ لَا عِلْمَ لَنَآ اِلَّا مَا عَلَّمْتَنَا ۗاِنَّكَ اَنْتَ الْعَلِيْمُ الْحَكِيْمُ (البقرة:٣٢)
اوصيني واياكم بتقوى الله

Mari Istiqomah bermunajat:

اللهم إني اسئلك رضاك والجنة واعوذ بك من سختك والنار برحمتك ياارحم الراحمين

Allahumma, Ya Allah, sungguh aku mohon kepada-Mu ridlo-Mu dan surga-Mu dan aku berlindung kepada-Mu dari murka-Mu dan siksa api neraka, dengan luasnya rahmat-Mu wahai Dzat Yang sebaik-baiknya Pemberi kasih sayang. Aamiin.
———-

Hidayah Al-Qur’an surah Al-Wāqi‘ah/56 ayat 1-12

اِذَا وَقَعَتِ الْوَاقِعَةُۙ

Apabila terjadi hari Kiamat.

TAFSIR WAJIZ
Allah mengawali surah ini dengan penjelasan tentang hari akhir yang Dia tetapkan sebagai tanda dimulainya balasan bagi hamba. Apabila terjadi hari kiamat pada akhir kehidupan dunia kelak.

QS. Al-Wāqi‘ah/56 ayat 2

لَيْسَ لِوَقْعَتِهَا كَاذِبَةٌ 

terjadinya tidak dapat didustakan (disangkal).

TAFSIR WAJIZ
terjadinya peristiwa dahsyat ini tidak dapat didustakan atau disangkal oleh siapa pun. Peristiwa ini merupakan ketetapan Allah yang pasti terjadi.

QS. Al-Wāqi‘ah/56 ayat 3

خَافِضَةٌ رَّافِعَةٌ

(Kejadian itu) merendahkan (satu golongan) dan meninggikan (golongan yang lain).

TAFSIR TAHLILI
(3) Ayat ini menjelaskan bahwa kejadian hari Kiamat akan merendahkan satu golongan dan meninggikan golongan yang lain, demikian kata Ibnu ‘Abbas. Karena kejadian yang besar pengaruhnya membawa perubahan yang besar pula. Kemudian diterangkan bahwa hari Kiamat itu menurunkan derajat golongan yang satu dan meninggikan golongan yang lain. Tatkala itu, ada gempa yang menghancurkan semua yang ada di atas, gunung-gunung dan bangunan-bangunan hancur-lebur seperti debu yang beterbangan di udara. Manusia ketika itu terbagi atas tiga golongan yaitu golongan kanan (Ashabul-yamin), golongan kiri (Ashabusy-syimal), dan golongan orang terdahulu beriman (As-sabiqµn).

QS. Al-Wāqi‘ah/56 ayat 4

اِذَا رُجَّتِ الْاَرْضُ رَجًّاۙ

Apabila bumi diguncangkan sedahsyat-dahsyatnya.

TAFSIR TAHLILI
(4) Ayat ini menjelaskan bahwa pada hari Kiamat akan timbul gempa bumi yang sangat dahsyat dengan guncangan-guncangan yang hebat di segenap pelosok bumi, menghancurkan benteng-benteng dan gunung-gunung, merobohkan rumah-rumah dan bangunan-bangunan, serta apa saja yang terdapat di permukaan bumi. Dalam ayat lain, Allah berfirman:

اِذَا زُلْزِلَتِ الْاَرْضُ زِلْزَالَهَاۙ ١

Apabila bumi diguncangkan dengan guncangan yang dahsyat. (az-Zalzalah/99: 1);Dan firman-Nya:

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمْۚ اِنَّ زَلْزَلَةَ السَّاعَةِ شَيْءٌ عَظِيْمٌ ١

Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu; sungguh, guncangan (hari) Kiamat itu adalah suatu (kejadian) yang sangat besar. (al-Hajj/22: 1).

QS. Al-Wāqi‘ah/56 ayat 5

وَّبُسَّتِ الْجِبَالُ بَسًّاۙ

dan gunung-gunung dihancurluluhkan sehancur-hancurnya.

QS. Al-Wāqi‘ah/56 ayat 6

فَكَانَتْ هَبَاۤءً مُّنْۢبَثًّاۙ

maka jadilah ia debu yang beterbangan.

TAFSIR TAHLILI
(5-6) Ayat ini mengungkapkan bahwa pada hari Kiamat gunung-gunung dihancur-luluhkan sehancur-hancurnya menjadi tumpukan tanah yang bercerai-berai, menjadi debu yang beterbangan seperti daun kering yang diterbangkan angin. Ringkasnya; gunung-gunung akan hilang dari tempatnya sesuai pula dengan ayat 9 al-Ma‘arij/70.

وَتَكُوْنُ الْجِبَالُ كَالْعِهْنِۙ ٩

Dan gunung-gunung bagaikan bulu (yang beterbangan). (al-Ma‘arij/70: 9)

وَّبُسَّتِ الْجِبَالُ بَسًّاۙ ٥

Dan gunung-gunung dihancurluluhkan sehancur-hancurnya. (al-Waqi‘ah/56: 5)

QS. Al-Wāqi‘ah ayat 7

وَّكُنْتُمْ اَزْوَاجًا ثَلٰثَةً 

dan kamu menjadi tiga golongan.

TAFSIR TAHLILI
(7) Ayat ini menjelaskan bahwa manusia pada waktu itu terdiri atas tiga golongan, yaitu-golongan kanan, golongan kiri, dan golongan orang-orang yang paling dahulu beriman, sebagaimana akan diterangkan pada ayat berikutnya.

QS. Al-Wāqi‘ah/56 ayat 8

فَاَصْحٰبُ الْمَيْمَنَةِ ەۙ مَآ اَصْحٰبُ الْمَيْمَنَةِ 

yaitu golongan kanan, alangkah mulianya golongan kanan itu.

QS. Al-Wāqi‘ah/56 ayat 9

وَاَصْحٰبُ الْمَشْـَٔمَةِ ەۙ مَآ اَصْحٰبُ الْمَشْـَٔمَةِ 

dan golongan kiri, alangkah sengsaranya golongan kiri itu.

TAFSIR TAHLILI
(8-9) Ayat ini menjelaskan bahwa “golongan kanan” adalah orang-orang yang menerima buku catatan amal mereka dengan tangan kanan, yang menunjukkan bahwa mereka adalah penghuni surga. Tentulah keadaan mereka sangat baik dan sangat menyenangkan. “Golongan kiri” ialah orang-orang yang menerima buku catatan amal mereka dengan tangan kiri yang menunjukkan bahwa mereka adalah penghuni neraka dan akan mendapat siksaan serta hukuman yang sangat menyedihkan.
Berkenaan dengan ayat ini Mu‘adz bin Jabal meriwayatkan:

اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم تَلاَ هٰذِهِ اْلآيَةَ ثُمَّ قَبَضَ بِيَدَيْهِ قَبْضَتَيْنِ. فَقَالَ: هٰذِهِ فِى الجَنَّةِ وَلاَ أُبَالِيْ وَهٰذِهِ فِى النَّارِ وَلاَ أُبَالِيْ. (رواه أحمد عن معاذ بن جبل)

Nabi Muhammad saw tatkala membaca ayat di atas, beliau menggenggam tangannya seraya berkata, “Ini (yang digenggam dengan tangan kanan beliau) adalah ahli surga dan tidak perlu aku memperhatikan, dan (yang digenggam dengan tangan kiri beliau) ini adalah ahli neraka dan tidak perlu aku mempedulikannya.” (Riwayat Ahmad dari Mu‘adz bin Jabal)

QS. Al-Wāqi‘ah/56 ayat 10

وَالسّٰبِقُوْنَ السّٰبِقُوْنَۙ

dan orang-orang yang paling dahulu (beriman), merekalah yang paling dahulu (masuk surga).

TAFSIR TAHLILI
(10) Ayat ini menjelaskan bahwa orang-orang yang paling dahulu beriman kepada Allah tidak asing lagi bagi kita, karena kepribadian mereka yang luhur serta perbuatan-perbuatan mereka yang mengagumkan. Dapat pula diartikan bahwa orang-orang yang paling dahulu mematuhi perintah Allah, mereka pulalah yang paling dahulu menerima rahmat Allah.
Barang siapa yang lebih awal membuat kebaikan di dunia ini, maka ia adalah orang yang lebih awal pula mendapat ganjaran di akhirat nanti.
Ayat ini menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan “as-sabiqµn”, ialah mereka yang disebut dalam hadis ‘Aisyah sebagai berikut:

أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم قاَلَ: أَتَدْرُوْنَ مَنِ السَّابِقُوْنَ اِلىَ ظِلِّ اللهِ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ؟ قَالُوْا : الله ُوَرَسُوْلُهُ أعْلَمُ. قَالَ: اَلَّذِيْنَ إِذَا أُعْطُوْا الْحَقَّ قَبِلُوْهُ وَإِذَا سُئِلُوْهُ بَذَلُوْا وَحَكَمُوْا لِلنَّاسِ كَحُكْمِهِمْ لِأَنْفُسِهِمْ. (رواه أحمد)

Nabi Muhammad saw telah bersabda, “Apakah kamu sekalian tahu siapa yang paling dahulu mendapat perlindungan dari Allah pada hari Kiamat nanti?” Mereka (para sahabat) berkata, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui.” Rasulullah bersabda, “Mereka itu adalah orang yang apabila diberi haknya menerimanya, apabila diminta, memberikannya dan apabila menjatuhkan hukuman terhadap orang lain sama seperti mereka menjatuhkan hukuman terhadap diri mereka sendiri.” (Riwayat Ahmad)

QS. Al-Wāqi‘ah/56 ayat 11

اُولٰۤىِٕكَ الْمُقَرَّبُوْنَۚ

Mereka itulah orang yang dekat (kepada Allah).

QS. Al-Wāqi‘ah/56 ayat 12

فِيْ جَنّٰتِ النَّعِيْمِ

Berada dalam surga kenikmatan.

TAFSIR TAHLILI
(11-12) Ayat ini menerangkan bahwa mereka yang paling dahulu beriman itulah yang menerima ganjaran yang lebih dahulu dari Allah. Mereka adalah ahli surga yang dilimpahi nikmat-nikmat yang tidak pernah dilihat oleh mata dan didengar oleh telinga serta terpikirkan oleh siapa pun juga sebagaimana disebutkan dalam hadis Nabi saw.

فِى الْجَنَّةِ مَاﻻَ عَيْنٌ رَأَتْ وَﻻَ أُذُنٌ سَمِعَتْ وَﻻَخَطَرَ عَلَى قَلْبِ بَشَرٍ. (رواه البزار عن أبي سعيد)

Di dalam surga terdapat nikmat dan kesenangan yang tidak pernah dilihat oleh mata dan didengar oleh telinga serta tidak pernah terlintas di hati manusia. (Riwayat al-Bazzar dari Abi Sa‘id)

والله المستعان واعلم
اللهم ارحمنا بالقران العظيم

I’dad: Ismail SM
Sumber:Tafsir Al-Qur’an Kementerian Agama RI.