Bismillah. Alhamdulillah. Allahumma shalli ‘ala Sayyidina Muhammad wa ‘ala alihi wa shahbihi ajma’in wa man tabi’ahu ila yaumiddin.

اللهم إني اسئلك رضاك والجنة واعوذ بك من سختك والنار برحمتك ياارحم الراحمين

Allahumma, Ya Allah, sungguh aku mohon kepada-Mu ridlo-Mu dan surga-Mu dan aku berlindung kepada-Mu dari murka-Mu dan siksa api neraka, dengan luasnya rahmat-Mu wahai Dzat Yang sebaik-baiknya Pemberi kasih sayang. Aamiin.

Hidayah Al-Qur’an surah Yāsīn/36 ayat 54-58

فَالْيَوْمَ لَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْـًٔا وَّلَا تُجْزَوْنَ اِلَّا مَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ

Maka pada hari itu seseorang tidak akan dirugikan sedikit pun dan kamu tidak akan diberi balasan, kecuali sesuai dengan apa yang telah kamu kerjakan.

TAFSIR TAHLILI
(54) Kemudian Allah menerangkan bahwa pada hari Kiamat itu, setiap manusia akan menerima balasan semua perbuatan yang telah dilakukannya selama hidup di dunia, perbuatan baik dibalas dengan pahala yang berlipat ganda dan perbuatan buruk dan jahat akan dibalas dengan siksa yang seimbang dengan perbuatan itu. Sebagaimana sifat Allah yang memberikan keputusan dengan adil maka pada hari itu pun Dia memberi keputusan dengan adil.
TAFSIR WAJIZ
Maka pada hari kebangkitan itu seseorang tidak akan dirugikan sedikit pun dalam menerima imbalan atau balasan dari Allah atas amal perbuatan mereka, dan kamu tidak akan diberi balasan berupa siksa atau pahala kecuali sesuai dengan apa yang telah kamu kerjakan di dunia.

QS. Yāsīn/36 ayat 55

اِنَّ اَصْحٰبَ الْجَنَّةِ الْيَوْمَ فِيْ شُغُلٍ فٰكِهُوْنَ 

Sesungguhnya penghuni surga pada hari itu bersenang-senang dalam kesibukan (mereka).

TAFSIR TAHLILI
(55) Allah menerangkan bahwa orang-orang yang beriman dibalas Allah dengan pahala yang berlipat ganda, berupa surga yang penuh kenikmatan. Di dalamnya, mereka merasakan kesenangan dan kenikmatan yang belum pernah mereka rasakan, keindahan yang belum pernah mereka lihat, dan suara yang menyejukkan kalbu yang belum pernah mereka dengar. Waktu itu tidak terpikir olehnya azab yang sedang diderita orang-orang kafir yang terbenam dalam neraka. Yang dirasakan dan diingatnya hanyalah kegembiraan dan kepuasan hati bersama teman-temannya di dalam surga.

QS. Yāsīn/36 ayat 56

هُمْ وَاَزْوَاجُهُمْ فِيْ ظِلٰلٍ عَلَى الْاَرَاۤىِٕكِ مُتَّكِـُٔوْنَ 

Mereka dan pasangan-pasangannya berada dalam tempat yang teduh, bersandar di atas dipan-dipan.

TAFSIR TAHLILI
(56) Di dalam surga orang-orang yang beriman dan istri-istri mereka berada dalam taman-taman yang indah dengan pohon yang rindang, duduk di atas sofa dan tempat-tempat tidur, berbincang-bincang sambil menikmati berbagai macam rezeki yang mereka peroleh dari Tuhan mereka.
Dari perkataan “hum wa azwajuhum” (mereka dan pasangan mereka) dapat dipahami bahwa orang-orang yang beriman akan tinggal bersama pasangan mereka dengan bahagia dan damai dalam surga dan memperoleh nikmat yang berbagai macam bentuk yang tiada taranya. Ada yang dalam bentuk langsung mereka nikmati, seperti memperoleh tempat yang nyaman dan indah, serta merasakan makanan yang lezat dan sebagainya. Ada pula dalam bentuk pemenuhan keinginan dan cita-cita mereka sebagai anggota atau kepala keluarga. Selama hidup di dunia mereka mencita-citakan keluarga yang berbahagia, mempunyai istri yang cantik dan setia. Keinginan-keinginan mereka yang seperti itu dipenuhi Allah dalam surga nanti.
Bahkan pada ayat yang lain diterangkan bahwa anak cucu mereka yang beriman ditinggikan Allah derajatnya seperti derajat bapak dan ibu mereka. Mereka dikumpulkan dengan orang tua mereka di dalam surga, tanpa membeda-bedakan pemberian nikmat kepada masing-masing anggota keluarga itu. Allah berfirman:

وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَاتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُمْ بِاِيْمَانٍ اَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَآ اَلَتْنٰهُمْ مِّنْ عَمَلِهِمْ مِّنْ شَيْءٍۚ كُلُّ امْرِئٍ ۢبِمَا كَسَبَ رَهِيْنٌ

Dan orang-orang yang beriman, beserta anak cucu mereka yang mengikuti mereka dalam keimanan, Kami pertemukan mereka dengan anak cucu mereka (di dalam surga), dan Kami tidak mengurangi sedikit pun pahala amal (kebajikan) mereka. Setiap orang terikat dengan apa yang dikerjakannya. (at-Thµr/52: 21); Dari ayat ini dipahami pula agar setiap mukmin selalu berusaha untuk menjadikan suami, istri, anak-anak dan keluarga mereka, menjadi orang-orang beriman yang baik, agar cita-cita mereka untuk dapat saling berhubungan dengan keluarga mereka dikabulkan Allah di akhirat.

QS. Yāsīn/36 ayat 57

لَهُمْ فِيْهَا فَاكِهَةٌ وَّلَهُمْ مَّا يَدَّعُوْنَ 

Di surga itu mereka memperoleh buah-buahan dan memperoleh apa saja yang mereka inginkan.

TAFSIR TAHLILI
(57) Orang-orang yang beriman akan memakan bermacam-macam buah-buahan yang lezat di dalam surga, dan memperoleh semua yang mereka inginkan. Bagi yang suka bermain disediakan berbagai alat permainan, yang suka olahraga juga disediakan semua kebutuhan olahraga. Demikian pula berbagai alat kesenian yang mereka inginkan Firman Allah:

يَدْعُوْنَ فِيْهَا بِكُلِّ فَاكِهَةٍ اٰمِنِيْنَۙ

Di dalamnya mereka dapat meminta segala macam buah-buahan dengan aman dan tenteram. (ad-Dukhan/44: 55)

QS. Yāsīn/36 ayat 58

سَلٰمٌۗ قَوْلًا مِّنْ رَّبٍّ رَّحِيْمٍ

(Kepada mereka dikatakan), “Salam,” sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha Penyayang.

TAFSIR TAHLILI
(58) Yang mereka inginkan itu ialah salam dari Allah yang disampaikan kepada mereka untuk memuliakan mereka. Salam ini langsung disampaikan Allah atau mungkin dengan perantaraan malaikat, seperti firman Allah:

وَالْمَلٰۤىِٕكَةُ يَدْخُلُوْنَ عَلَيْهِمْ مِّنْ كُلِّ بَابٍۚ ٢٣ سَلٰمٌ عَلَيْكُمْ بِمَا صَبَرْتُمْ فَنِعْمَ عُقْبَى الدَّارِۗ ٢٤

…sedang para malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu; (sambil mengucapkan), “Selamat sejahtera atasmu karena kesabaranmu.” Maka alangkah nikmatnya tempat kesudahan itu. (ar-Ra‘d/13: 23-24);Salam berarti selamat dan sejahtera, terpelihara dari segala yang tidak disenangi memperoleh semua yang diingini sehingga orang itu memperoleh kenikmatan jasmani dan rohani yang tiada bandingannya.

TAFSIR WAJIZ
Kepada mereka dikatakan, “Salam,” sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha Penyayang. Salam inilah yang sangat mereka harapkan karena merupakan suatu bentuk pemuliaan bagi mereka.

والله المستعان واعلم
اللهم ارحمنا بالقران العظيم

I’dad: Ismail SM
Sumber: Tafsir Al-Qur’an Kementerian Agama RI.