SEMARANG- Unit Kegiatan Mahasiswa Rebana Ilmu Seni Al Quran dan Tilawah (UKM RISALAH) UIN Walisongo Semarang adakan Lomba Festival Rebana se-Jawa Tengah atau yang disebut sebagai Risalah Islamic Fest (RIF) dan Sains dan teknologi bersholawat (SAINTEK Bersholawat). Acara berlansung di auditorium 2 dan lapangan kampus 3 UIN Walisongo pada hari kamis kemarin (28/11).
RIF dan SAINTEK Bersholawat diadakan guna memperingati Hari Ulang Tahun Fakultas Sains dan Teknologi yang ke-4 dan Haul Gus Dur.
Risalah Islamic Fest (RIF)
Risalah Islamic Fest ini merupakan lomba rebana kategori umum tingkat se-Jawa Tengah dengan berbagai genre rebana. Festival ini di laksanakan kamis pagi hingga malam hari. Acara RIF ini bertujuan untuk melestarikan budaya rebana terutama di kawasan Jawa Tengah serta mempererat persaudaraan sesama pecinta rebana ungkap Ahmad Iqbal Ngamar selaku ketua panitia. Ia mengapresiasi acara ini karena UKM Risalah termasuk UKM kecil yang berhasil mengadakan event besar hingga menjadi event tahunan mulai dari tahun 2018.
Acara ini diawali dengan pembacaan ayat suci al-quran, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Ya Lal Wathon. Tak ketinggalan pula sambutan dari ketua panita, Pembina UKM Risalah dan dilanjutkan dengan sambutan dari Wakil Dekan III UIN Walisongo sekaligus membuka acara RIF 2019.
Risalah Islamic Fest (RIF) diikuti oleh 30 peserta dari berbagai daerah.
Acara ini cukup meriah dan bagus. Sound dan konsumsinya juga sudah bagus. Juri-jurinya pun profesional ungkap Diana dari IPQOSH salah satu peserta RIF asal Wonosobo.
“Risalah Islamic Fest termasuk dalam serangkaian acara Arwah Jamak bil Ghoib dan bil Nadhor (24/11) serta Saintek Bersholawat oleh KH Ahmad Muwafiq (28/11) jelas Ngamar. Zammy selaku pembina UKM Risalah berharap bahwa acara Risalah Islamic Fest (RIF) dapat berjalan lancar dan semoga bisa sampai tingkat nasional.
Sains dan Teknologi Bersholawat (SAINTEK Bersholawat)
Sains dan Teknologi Bersholawat dilaksanakan pukul 19.00-23.00 WIB tepatnya di lapangan kampus 3 UIN Walisongo. Mengangkat tema Dzikir dan Sholawat Sepanjang Hayat, Meraih Rahmat Ilahi Dunia Akhirat, Menebar Damai dan Cinta NKRI Yang Bermartabat.
Acara ini dibuka dengan persembahan grup hadroh Ar-risalah, kemudian dilanjut istighosah tahlil dan doa bersama yang dipimpin oleh Drs. KH. Anashom, M.Hum., Ketua Tanfidziyah NU Kota Semarang. Rangakain acara berikutnya adalah pembacaan maulid simtuduror oleh Ustadz Saifuddin Zuhri, lalu di sambung dengan mengumandangkan lagu Indonesia Raya dan Ya Lal Wathon.
M. Nur Maayis selaku ketua UKM Risalah menyatakan rasa syukur Alhamdulillah dan merasa sangat bahagia dan bangga karena bisa mendatangkan tamu undangan dari semua unsur pimpinan UIN Walisongo mulai Rektor UIN Walisongo Prof. Dr. K.H. Imam Taufiq, M.Ag., para Dekan dan wakil dekan serta para pejabat lainnya di lingkungan UIN Walisongo.
Di Lapangan Kampus UIN Walisongo dipenuhi pengunjung yang melimpah ruah, baik mahasiswa, dosen, santri, maupun masyarakat umum. Hadir ulama besar K.H Ahmad Muwafiq sebagai pembicara dalam pengajian akbar sebagi puncak acara ini. Gemerlapnya panggung menambah suasana sangat meriah nan harmoni dipadu dengan pembawa acara yang menggunakan dua bahasa, Arab dan Indonesia.
“Selamat Hari Ulang Tahun Fakultas Sains dan Teknologi yang ke-4, mohon doa dari semua semoga ke depan lebih baik, lebih maju dan lebih hebat dalam ridla Allah SWT. Kami ucapkan terimakasih dan selamat kepada UKM Risalah yang telah menyelenggarakan acara luarbiasa ini, tepuk tangan buat UKM Risalah”, Ucap Dr. H. Ismail, M.Ag bersemangat selaku Dekan FST UIN Walisongo dalam sambutannya.
Rektor UIN Walisongo, Prof. Dr. KH. Imam Taufiq, M.Ag. dalam sambutannya menyampaikan terimakasih kepada K.H. Ahmad Muwafiq, yang telah menyempatkan hadir disela kepadatan jadwalnya yang luar biasa. Saya mengajak kepada seluruh warga UIN Walisongo dan masyarakat untuk meneladani strategi dakwah Islam para Walisongo yang penuh santun ramah menebarkan Islam rahmatan lil alamin di bumi Nusantara ini ajaknya.
Beberapa petikan inti ceramah KH. Ahmad Muwafiq atau yang dikenal Gus Muwafiq, antara lain :
“Bersholawat artinya mensinergikan diri untuk melakukan sesuatu yang pada saat yang sama dilakukan oleh Allah SWT dan para MalaikatNya. Ada satu sistem kontinuitas yang tidak pernah putus dan kita ingin berada disitu, maka kita menyambungkan diri dalam frekuensi yang konstan dan kontinue sehingga akan terjadi satu siklus rohmatan lilalamin”, ungkap Gus Muwafiq penuh makna.
“Jika kamu punya sesuatu yang tidak masuk akal, maka baca sholawat, karena kehendakmu akan seiring dengan kehendak Allah dan Malaikat”, ungkapnya.
Menurutnya pula, agar umat rasulullah mengerti dan tidak berkelahi karna perbedaan suku dan bangsa, maka ditarik untuk kembali ke titik awal pertemuan manusia di muka bumi antar nabi adam dan siti hawa, yaitu Jabal Rahmah. Sehingga manusia tau bahwa kita berasal dari bapak dan ibu yang sama. Timbul kesadaran satu persaudaraan yang universal.
“Orang sains harus bangkit dengan cara Indonesia bukan dengan cara bangsa lain, dan dengan pola pikir dari sudut pandang negara kita yang istimewa. Islam menjadi agama masa depan karena sudah diajarkan untuk menghargai perbedaan”, ungkap Gus Muwafiq.
Acara Saintek bersholawat ditutup dengan pengumuman juara lomba dari acara Risalah Islamic Fest serta penyerahan hadiah. Juara 1 diraih oleh Grup Hadroh Nurussyabab dari Tengaran Salatiga dengan total poin 93,25. Juara 2 diraih oleh Grup Hadroh Munawaroh dari Semarang dengan total poin 92,75. Juara 3 diraih oleh Grup Hadroh Adz Dzauq dari IRMAS ATTAQWA Ngaliyan dengan total poin 92. Kemudian, Juara harapan 1 diraih oleh Grup Hadroh Al Khusna dari Rembang dengan total poin 91,5. Juara harapan 2 diraih oleh Grup Hadroh Alamul Yaqien dari Pegandon, Kendal dengan total poin 90. Juara harapan 3 diraih oleh Grup Hadroh SD Pekunden dari SD Pekunden Semarang dengan total poin 89. Serta Vokal Terbaik diraih oleh Grup Hadroh IPQOSH dari UNSIQ Wonosobo dengan total poin 88,75, dan Aransemen Terbaik diraih oleh Grup Hadroh Syifaul Qolbi dari UNDIP Semarang dengan total poin 88,25. Selamat berjumpa kembali di IslamicFest 2020.[]
(Kontributor : Afifah)