Semarang, Rabu (19/6) Jurusan Pendidikan Biologi Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, menyelenggarakan workshop pengabdian masyarakat berbasis riset, mengenai pengembangan sumber belajar (Modul Biologi) di Kampus 1 UIN Walisongo .

Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Walisongo Semarang, Dr. Ruswan, M.A dalam sambutannya menuturkan “Banyak hal yang dapat dikembangkan di Madrasah agar pembelajaran Biologi dapat berjalan efektif dan efisien, Karena-nya guru dituntut mampu memanfaatkan kemajuan teknologi informasi yang cepat, workshop seperti ini Sangat penting untuk dilakukan,” ujarnya. 

Kegiatan pengabdian masyarakat yang dikemas dalam bentuk workshop dan FGD ini diikuti oleh para guru Biologi Madrasah se Kota Semarang dan sekitarnya (11 Madrasah Aliyah). Workshop ini dikonsep sebagai langkah awal pembentukan modul pembelajaran biologi berbasis Discovery Based Unity of Science (DBUS). “Media sharing modul pembelajaran dengan mengintegrasikan sains dan nilai-nilai keislaman, penting dilakukan bagi guru madrasah, sumber belajar yang ada semoga dapat membantu para guru dalam membentuk karakter para siswa di Sekolah” Harap Siti Mukhlishoh Setyawati S.Si, M.Si, Ketua Jurusan Pendidikan Biologi

Dr. Suciati, M.Pd, pemateri pertama workshop, menjelaskan mengenai kompetensi guru dalam era revolusi industri 4.0 “Tuntutan era revolusi industri 4.0 dan abad 21 bagi guru harus dijawab dengan penyesuaian penggunaan teknologi digital, guru juga sudah saatnya mengajarkan siswa menemukan konsepnya masing-masing dalam metode belajar” ujar Dosen FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta tersebut.

Konsep integrasi keilmuan Biologi dan ajaran-ajaran islam juga menjadi bagian diskursus dalam workshop ini.“Integrasi ilmu umum dan agama telah banyak dikembangkan oleh para ilmuwan, banyak metode yang dikembangkan mulai dari metode Ibrah sampai pada keteladanan,” ujar Drs, Listyono, M.Pd,, pemateri kedua, dalam penyampaian materinya.

“Tidak hanya menguasai sains, tapi siswa akan lebih mempunyai akhlak yang baik dalam meng-implementasikan keilmuannya,” tambah Dosen Pendidikan Biologi UIN Walisongo ini.

Seusai penjelasan materi oleh para pakar, dilangsungkan acara inti yaitu Focus Group Discussion (FGD) teknis pembuatan modul yang dibimbing oleh Nurkhasanah, S.Pd, “M.Kes. “Kegiatan workshop dan FGD ini akan berkelanjutan, modul yang terbentuk nantinya mudah-mudahan dapat mendapatkan ISBN dan pengakuan HAKI,” harap penggagas workshop ini.

Salah satu peserta workshop, Has Sabdahosih, M.Pd mengutarakan pentingnya kegiatan semacam ini “Pengintegrasian nilai-nilai Islam dalam pembelajaran biologi mutlak diperlukan agar terbentuk karakter yang cerdas dan islami” ungkap Guru MA Al Khoiriyyah ini.

Acara ditutup dengan presentasi draft modul yang telah disusun oleh masing-masing kelompok diskusi, sebagai bagian dari kolaborasi yang terus akan diselenggarakan ke depannya.