Persentase Indikator Pemahaman Konsep

Oleh : Apriliana Drastisianti, M. Pd.

Pemahaman konsep merupakan kemampuan siswa untuk menjelaskan materi yang dipelajari baik sebagian materi maupun materi secara keseluruhan dengan menggunakan bahasanya sendiri. Siswa dikatakan telah memahami konsep jika memiliki kemampuan untuk menjelaskan materi dengan bahasanya sendiri tanpa terpaku pada buku. Pengukuran ketercapaian pemahaman konsep setelah pembelajaran menggunakan ketercapaian hasil belajar ranah kognitif yang diusulkan oleh Benjamin S. Bloom. Namun, untuk mengikuti perkembangan penilaian ranah kognitif digunakan taksonomi Bloom yang telah direvisi oleh Krathwohl. Taksonomi Bloom ranah kognitif yang direvisi oleh Krathwohl meliputi: (1) mengingat (remember); (2) memahami (understand); (3) mengaplikasikan (apply); (4) menganalisis (analyze); (5) menilai (evaluate); dan (6) mencipta (create). Penulis melakukan penelitian pada materi larutan penyangga karena materi tersebut membutuhkan pemahaman konsep yang benar dan mengandung konsep abstrak yang kompleks. Pembelajaran materi larutan penyangga memerlukan penjelasan dalam berbagai bentuk representasi yang dapat memvisualisasikan materi larutan penyangga sehingga diharapkan siswa dapat mengamati gejala-gejala yang terjadi dan menganalisis serta menarik kesimpulan yang lebih komprehensif. Pembelajaran yang dapat menunjang pembelajaran tersebut adalah pembelajaran multiple representasi.

Penulis melakukan penelitian dengan subjek siswa kelas XI IPA di suatu SMA negeri di Semarang. Data diperoleh dari tes pemahaman konsep berupa 20 butir soal three-tier multiple choice. Indikator pemahaman konsep yang dianalisis yaitu enam indikator pemahaman konsep dari tujuh indikator pemahaman konsep yang disampaikan oleh Anderson, yaitu indikator menafsirkan, memberi contoh, mengklasifikasikan, menarik inferensi, membandingkan, dan menjelaskan.

Persentase indikator menduga mengalami pencapaian tertinggi. Siswa dikatakan dapat menarik inferensi (menduga) apabila mampu mengabstraksi sebuah konsep atau prinsip yang menerangkan contoh-contoh atau kejadian dengan mencermati ciri-cirinya. Indikator memberi contoh juga mencapai hasil tinggi disebabkan karakter siswa yang rajin mencari informasi dari berbagai sumber terkait materi larutan penyangga. Pembelajaran multiple representasi memberi kesempatan kepada siswa untuk dapat merumuskan dan menemukan konsep materi larutan penyangga dari hal-hal yang mereka lakukan dengan membuat berbagai macam representasi sehingga dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi. Indikator pemahaman konsep mengklasifikasikan termasuk kriteria sedang. Sebagian besar siswa masih mengalami kesulitan untuk membedakan antara asam kuat, asam lemah, basa kuat, basa lemah, dan garam. Hal ini mengakibatkan siswa tidak mampu mengklasifikasikan larutan tergolong penyangga atau bukan, serta kesulitan menentukan komponen larutan penyangga.

Butir soal yang diadaptasi dari pertanyaan praktikum memiliki persen pemahaman tertinggi. Hal ini membuktikan bahwa praktikum dapat memperkuat ingatan jangka panjang siswa dari segi aspek makroskopik. Aspek makroskopik terlihat nyata oleh siswa berupa ada tidaknya perubahan warna indikator universal yang digunakan untuk menguji suatu larutan penyangga.

Download