Oleh Affa Ardhi Saputri
affaardhi@walisongo.ac.id

Progress is a nice word. But change is its motivator and change has its enemies (Robert. F Kennedy). Quote tersebut menggambarkan kondisi Pendidikan yang sedang kita alami selama satu tahun belakangan ini. Pandemi covid-19 memaksa perubahan besar dalam bidang Pendidikan yaitu proses kegiatan belajar mengajar yang semula dilaksanakan dengan tatap muka harus berubah menjadi pembelajaran daring. Berbagai permasalahan muncul pada pelaksanaan pembelajaran daring diantaranya adalah: 1) ketersediaan paket data dan jaringan internet yang tidak merata; 2) kurangnya kontrol dosen terhadap mahasiswa selama kegiatan pembelajaran; 3) tingkat stress dan kejenuhan mahasiswa yang tinggi; dan 4) menurunnya motivasi dan kemandirian belajar.

Apersepsi dan motivasi merupakan sebuah teknik yang penting diterapkan dalam pembelajaran. Kegiatan ini dilakukan pada tahap awal pembelajaran yang berfungsi sebagai jembatan untuk menghubungkan kognisi mahasiswa, menghubungkan persepsi dan pengalaman baru terhadap materi yang akan dipelajari, serta menghubungkan dunia mahasiswa dengan dunia dosen agar tercipta sebuah sinkronisasi sebelum memulai kegiatan pembelajaran.  Apersepsi dan motivasi penting diterapkan dalam pembelajaran daring untuk mengatasi menurunnya motivasi dan semangat belajar mahasiswa. Namun, fakta di lapangan seringkali dosen melupakan dua kegiatan ini. Padatnya materi menyebabkan pembelajaran menjadi monoton. Beban menyusun materi menjadi dua kali lipat jika dibandingkan dengan pembelajaran tatap muka juga menambah beban dosen dalam menyiapkan pembelajaran. Adanya berbagai keterbatasan pada pembelajaran daring menyebabkan sulitnya menentukan teknik apersepsi dan motivasi yang cocok diterapkan pada berbagai platform pembelajaran daring.

Berdasarkan hasil survey terhadap mahasiswa Pendidikan Fisika UIN Walisongo terdapat beberapa platform pembelajaran daring yang digunakan. Berbagai platform pembelajaran daring tersebut adalah zoom, google meet, elearning walisongo, whatsapp group, Edmodo, google classroom, dll. Secara garis besar penggunaan platform pembelajaran daring terbagi dalam dua metode komunikasi yaitu synchronous dan asynchronous. Komunikasi synchronous adalah komunikasi yang dilakukan antara pendidik atau dosen dan peserta didik atau mahasiswa pada waktu yang bersamaan atau real time. Metode ini dapat menerapkan komunikasi secara langsung via konferensi video. Sedankan metode komunikasi asynchronous adalah metode komunikasi yang memungkinkan pendidik/dosen dan peserta didik/mahasiswa untuk tidak bertemu pada saat yang bersamaan. Artinya semua peserta didik boleh memilih waktu kapan saat online atau offline. Metode asynchronous bermanfaat untuk mengatasi beberapa kendala jaringan internet yang tidak merata. Tabel 1 menunjukkan platform pembelajaran daring dan tipe komunikasi yang digunakan.

Tabel 1. Platform Pembelajaran Daring

No Platform Pembelajaran Tipe Komunikasi Kategori
1 Zoom Meeting Synchronous Video Conferencing
2 Google Meet Synchronous Video Conferencing
3 E-Learning Walisongo Synchronous dan Asynchronous LMS
4 Whatsapp Synchronous dan Asynchronous Instan Messaging
5 Google Classroom Asynchronous LMS
6 Youtube Asynchronous Streaming Video, Video on Demand

Teknik apersepsi dan motivasi pada pembelajaran daring penting untuk dikembangkan. Teknik yang digunakan harus mampu mengakomodasi berbagai permasalahan yang dihadapai dalam pembelajaran daring, fleksibel terhadap berbagai platform yang digunakan, dan mampu menumbuhkan motivasi mahasiswa dalam mengikuti pembelajaran. Sehingga apersepsi dan motivasi pada pembelajaran daring paling tidak memiliki tiga fungsi sebagai berikut: 1) menjadi jembatan antar kognisi mahasiswa, jembatan antar materi, dan jembatan antara dunia dosen dan mahasiswa; 2) menjadi alat/kegiatan yang dapat mengontrol aktivitas mahasiswa; dan 3) menumbuhkan motivasi dan rasa senang selama proses pembelajaran.

Apersepsi dan motivasi pada pembelajaran daring dapat dikembangkan dengan memberikan sesuatu yang sederhana, ringan, tidak terlalu banyak menyita waktu dan kuota. Teknik yang digunakan juga harus mampu menjadi alat atau suatu kegiatan yang mampu  mengontrol aktivitas mahasiswa dan memastikan bahwa mahasiswa mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik. Selain itu, teknik yang digunakan juga harus bersifat menyenangkan. Beberapa teknik apersepsi dan motivasi yang dapat digunakan pada pembelajaran daring dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Teknik Apersepsi dan Motivasi pada Pembelajaran Daring

No Apersepsi dan Motivasi Synchronous Asynchronous
Zoom meeting Google Meet Whatsapp E-learning/ Google classroom/dll (LMS)
1 Visualisasi Gambar
2 Visualisasi video
3 Penemuan benda disekitar
4 Kuis/Fun Game
5 Memberikan Fakta Mengejutkan
6 Menggunakan Quote

 

Teknik apersepsi dan motivasi dapat dikembangkan untuk pembelajaran daring dengan mengakomodasi berbagai kesulitan yang muncul pada pelaksanaan pembelajaran daring. Apersepsi dan motivasi pada pembelajaran daring juga harus fleksibel diterapkan pada berbagai metode komunikasi baik synchronous maupun asynchronous dan berbagai platform pembelajaran daring. Berbagai teknik apersepsi dan motivasi yang dapat diterapkan pada pembelajaran daring adalah dengan visualisasi gambar, visualisasi video, penemuan benda sekitar, kuis/fun game, memberikan fakta yang mengejutkan, dan menggunakan quote.

download pdf