Semarang, 24/02/2025 – Dalam rangka memperingati Dies Natalis ke-55, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas UIN Walisongo Semarang menggelar ziarah ke makam para wali dan masyayikh pada 24 Februari 2025. Kegiatan ini diikuti oleh Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas UIN Walisongo Semarang, Prof. Dr. H. Musahadi, M.Ag., Dosen Drs. H. Achmad Hasmi Hashona, MA, Nadhifah, MSI., tendik Drs. Suratman, MM, Munfa’ati, S.Pd.I.MM,. L. Achmad Farid, A.Md. Fakultas Sains dan Teknologi UIN Walisongo Semarang, dan berlangsung penuh makna serta keakraban.

Prof. Dr. H. Musahadi, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi. menyampaikan “Ziarah ke para makam wali dan masyayikh oleh tim fakultas sains dan teknologi UIN walisongo semarang dilaksanakan tentu bermanfaat banyak dan sangat baik karena memberikan spirit dalam melaksanakan proses pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat. Dan berperan dalam mengembangkan pendidikan dan juga dakwah keislaman serta  sosial kemasyarakatan dalam berbangsa, juga mencontih perilaku dan semangat dakwah para wali, juga membangun spritit kebangsaan,  UIN sbg ciri keagaaman dan kebangsaan sangat penting untuk membangun Indonesia ke depan yang lebih baik,” ungkapnya.

Perjalanan ziarah dimulai dengan kunjungan ke Makam syech Munadi nyatnyono Kabupaten Semarang. Di sana, peserta disambut hangat oleh pengurus makam, Pertemuan ini diwarnai dengan silaturrahmi dan pembahasan potensi kerjasama antara UIN Walisongo dan Yayasan Makam syech Munadi nyatnyono. Kegiatan ini diakhiri dengan pembacaan tahlil, doa, dan sesi foto bersama yang penuh khidmat

Kedua Makam Ki Ageng Butuh/Sultan Hadiwijaya/Joko Tingkir Kabupaten Sragen. Jaka Tingkir merupakan raja pertama dari Kesultanan Pajang yang berdiri di perbatasan Surakarta dan Sukoharjo. merupakan putra dari Ki Ageng Butuh (Raden Kebo Kenanga) dari pernikahannya dengan Roro Alit putri Sunan Lawu. Jaka Tingkir tidak melawan dengan kepercayaan “Wani ngalah iku luhur wekasane, menang tanpa ngasorake” yang artinya “Berani mengalah itu tinggi derajatnya, menang tanpa merendahkan”.

Ketiga Makam Presiden Indonesia ke-2, Soeharto Astana Giribangun Kabupaten Karanganyar, di Astana Giribangun adalah sebuah mausoleum bagi keluarga Presiden Indonesia ke-2, Soeharto. Kompleks makam ini terletak di lereng Gunung Lawu pada ketinggian 660 meter di atas permukaan laut, tepatnya di Desa Girilayu, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, sekitar 35 km di sebelah timur Kota Surakarta.

Keempat Makam Ronggo Warsito Kabupaten Klaten, Kompleks makam Ronggowarsito berada di tepi dusun padat penduduk. Menempati lahan seluas sekitar 500 meter persegi, kompleks makam pujangga Keraton Surakarta itu dipagar tembok setinggi dua meter. Gapura depan menghadap ke timur dan gapura belakang ke barat. Dari pintu masuk timur, selasar cor semen merupakan jalan utama menuju makam pujangga masa pemerintahan Pakubuwono ke VII tersebut.

Kelima Makam Sunan Bayat Ki Ageng Pandanaran Kabupaten Klaten, Makam Sunan Pandanaran yang berada di Desa Paseban, Kecamatan Bayat, Klaten, Jawa Tengah. Makam Sunan Pandanaran menjadi salah satu destinasi wisata religi yang cukup terkenal di kalangan para peziarah karena beliau merupakan salah satu wali penyebar agama Islam di daerah tembayat pada zaman Kerajaan Demak. Beliau juga merupakan salah satu murid Sunan Kalijaga. Terdapat 2 buah gentong yang memiliki ukiran naga oleh karena itu disebut Gentong Sinogo di dekat gapura .Didekat Gentong Sinogo telah disediakan gelas bagi siapa saya yang ingin meminum air yang ada pada Gentong Sinogo.

Ziarah kepada wali, masyayikh, dan ulama’ merupakan bagian dari agenda Dies Natalis UIN Walisongo dari tahun ke tahun. Melalui kegiatan ziarah ini seluruh peserta memahami arti penting dari proses perkembangan Islam dalam pembentukan karakter bangsa. UIN Walisongo mendudukan diri secara benar dalam konselasi sosial dan kebudayaan Indonesia. Humas FST

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *