Semarang Indonesia – Shofiyyatuz Zahro, Winda Larasati, dan Fitri Puji Astuti menambah daftar panjang mahasiswa berprestasi di Lingkungan Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Walisongo Semarang. Ketiganya membentuk suatu tim yang bernama Manilkara Kauki dan telah berhasil meraih Juara 2 dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI Tingkat Nasional) dalam Ajang Biology Learning Fair Part IXT The Conservation and Substainable Use Local Biodiversity Toward to Society 5.0 yang diadakan oleh HMJ Biologi UIN Alauddin Makasar. Sub tema LKTI yang diusung terdiri dari Biodiversitas Tropis, Bioprospecting, Sosial Ekonomi, Ekowisata, serta Kearifan Lokal dan Budaya.
Tujuan Manilkara Kauki mengikuti kompetisi ini adalah untuk mengenalkan minuman tradisional khas Demak yaitu Jamu Coro. “Kami sangat tertarik akan Jamu Coro yang ada di Demak, dan berniat untuk memopulerkannya. Selain itu, Jamu Coro juga masuk dalam nominasi Anugerah Pesona Indonesia 2021 sebagai pariwisata terbaik dengan kategori minuman daerah dan destinasi belanja,” ungkapnya.
Persiapan yang mereka lakukan dalam penyusunan karya ilmiah tersebut adalah dengan mempersiapkan hal-hal yang diperlukan dalam penelitian. Selain itu, mereka juga menemui langsung pembuat Jamu Coro di Kota Demak dan mewawancarainya untuk mendapatkan data terbaik. Tidak sampai disitu, mereka juga melakukan survei konsumen Jamu Coro dan yang belum pernah mengonsumsinya dari berbagai kalangan dan dari latar belakang yang berbeda. Tujuan dilakukannya survei tersebut adalah untuk mendapatkan data berkenaan dengan ketertarikan masyarakat akan Jamu Coro.
Dengan persiapan yang matang dan berbekal pengetahuan yang mereka dapatkan dalam mata kuliah Biologi Herbal Medis serta bimbingan dari Dosen Prodi Biologi, Arnia Sari Mukaromah, M.Sc., ketiga mahasiswa Prodi Biologi semester tiga ini meraih Juara 2 dengan penelitian yang berjudul Khasiat Minuman Tradisional Jamu Coro Bagi Kesehatan dan Kontribusinya dalam Seni Kuliner Khas Kabupaten Demak.
Dalam wawancara mereka memaparkan bahwa sistem lomba terdiri dari tiga tahapan. Tahapan pertama adalah pendaftaran dan pengumpulan abstrak untuk diseleksi. Setelah itu, pengumuman sepuluh besar abstrak terbaik yang dilanjutkan untuk menyiapkan presentasi. Tahap akhir adalah presentasi finalis di depan juri dan sesi tanya jawab mengenai penelitian. Peserta merupakan mahasiswa aktif D3/S1 di perguruan tinggi di Indonesia yang tergabung dalam tim yang terdiri dari dua atau tiga orang. Kompetisi pada 25 September 2021 dan pengumuman juara pada 13 November 2021.
“Kami sangat berterimakasih kepada Dr. H. Ismail, M.Ag., Dekan FST, dan jajaran pimpinan, Ibu Arnia Sari Mukaromah, M.Sc. selaku pembimbing, Dinas Pariwisata Demak Bapak Kriyanto, S.E., M.M. selaku pemberi informasi Jamu Coro Demak, Ibu Sanimah dan Bapak Solokin selaku pengusaha Jamu Coro Demak, Mas Rohmad Salam, S.Tr.T, dan Muhammad Ramdhan Arfan yang telah memberi masukan kepada Kami saat menghadapi kendala membuat karya tulis ilmiah. Tak lupa terima kasih tak terhingga kepada keluarga besar FST atas segala bentuk dukungannya,” ungkapnya. Untuk selanjutnya target yang ingin dicapai oleh Tim Manilkara Kauki adalah memublikasikan Jamu Coro dalam jurnal nasional agar dapat diakses semua masyarakat di Indonesia. Di akhir wawancara, mereka berbagi tips kepada mahasiswa FST agar selalu percaya diri dan jangan ragu untuk mengikuti lomba. Mahasiswa juga harus mencari informasi agar mendapat info perlombaan terkini. Jangan ragu untuk bertanya kepada dosen pembimbing dan orang yang sudah berpengalaman jika mendapat kendala untuk mendapatkan solusi.
Atas diraihnya prestasi yang membanggakan tersebut, Dekan Fakultas Sains dan Teknologi, Dr. H. Ismail, M.Ag., serta keluarga besar FST memberikan apresiasi kepada tim dan seluruh mahasiswa FST yang berniat dan bergiat untuk maju di segala bidang. Selain itu, dukungan juga diberikan agar mahasiswa FST senantiasa mengeksplorasi kemampuan diri agar menjadi mahasiswa yang aktif, kreatif, dan inovatif. (Humas FST)