Explorasi merupakan salah satu tujuan riset. UIN Walisongo dalam visinya mengemban  sebagai perguruan tinggi Islam riset terdepan berbasis unity of sains untuk kemanusiaan dan peradaban. Oleh karena itu dalam pembelajarannya tidak bisa hanya mengandalkan sebuah informasi dari seorang pengajar maupun dosen, tetapi harus disertai adanya observasi atau pengamatan langsung  serta pengumpulan data dari berbagai sumber belajar. Untuk menyatukan ilmu umum dan ayat-ayat kauniah dalam agama Islam.  Karena ilmu pengetahuan  itu tidak bersifat tetap selalu ada perubahan- perubahan dalam masa –masa tertentu.

Melalui mata kuliah KSDA (Konservasi Sumber Daya Alam) sebanyak 6 kelompok dari 40 mahasiswa UIN Walisongo yang dibimbing langsung oleh Dosen  pengampu Dr. Lianah, M.Pd dibantu Asisten dosen Emmamatul dan 3 petugas keamanan/polisi hutan dari  pihak Cagar Alam yakni Gunawan, Budi dan Sodik melakukan kuliah bersama  langsung ke Cagar Alam tersebut dengan menggunakan metode Jelajah  dari jam 08.00- 12.00 WIB pada hari sabtu 9 April  2016. Tujuan kuliah ini  untuk mengetahui keanekaragaman  hayati yang ada di kawasan tersebut dan  nantinya akan  dibukukan  mulai dari jamur, tumbuhan paku pakuan, tumbuhan obat, tumbuhan industri, dan  juga hewan- hewan invertebrate maupun vertebrata, seperti elang jawa dll. Cagar Alam  ini sebenarnya hanya sekitar 10 km yang tidak begitu jauh dari kampus UIN Walisongo sehingga tidak terlalu repot dengan transport maupun akomodasinya. Namun walaupun tidak jauh dari kampus tatacara memasuki kawasan konservasi ini harus melewati suatu ijin resmi yang agak ketat dengan peraturan yang harus dipatuhi dan menandatangani SIMAKSI  (Surat Ijin Memasuki Kawasan Konservasi) diatas materai. SIMAKSI berlaku setelah pemohon membubuhkan tanda tangan.

Cagar Alam Pagerwunung Darupono ditunjuk sebagai kawasan cagar alam (CA) berdasarkan Besluit Pemerintah Hindia Belanda nomor 19 Staatblad Nomor 37 Tanggal 21 Januari 1933 seluas 30 ha. Dari kegiatan Tata Batas Fungsi Kawasan  Hutan Cagar Alam yang dilakukan di kawasan konservasi ini  pada bulan Februari Tahun 2000 diketahui luas Cagar alam ini adalah 33,2 Ha. Tumbuhan yang medominasi adalah pohon Jati yang umurnya kira–kira 100 tahun.  Hewan  yang termasuk vertebrata  adalah kera, babi hutan, kidang, ular dan harimau tutul, elang jawa, ayam hutan dll. Sedang yang invertebrata ditemukan  saat observasi Bekicot dengan cangkang seperti warna pelangi, siput darat berwarna hijau muda-coklat, serangga, kupu beraneka ragam. Jamur ditemukan juga beraneka ragam bentuknya yang jarang dilihat ada yang seperti buah nanas, ada yang kuning seperti bentuk kue ada yang ukuranya sangat besar dll. Pendek kata semua yang diamati sungguh menakjubkan dan menjadi hal baru dan  jarang ditemukan ditempat biasa.

Kegiatan  kuliah jelajah  bersama sangat bermakna dan menyenangkan hal ini terungkap ketika mengakhiri kuliah dengan memberikan cindera mata berupa piagam dari mahasiswa UIN Walisongo. “Terimakasih dan senang menerima kunjungan dan bisa memberikan penjelasan apa saja yang terkait di dalam Cagar Alam Pagerwunung Darupono Kaliwungu Kabupaten Kendal”, ungkap Gunawan. Semua merasa sangat senang walaupun belum semua kawasan teramati karena terbatasnya waktu. Semoga ilmunya bermanfaat untuk menambah rasa syukur kepada  siapa yang menciptakan semua mahluk hidup itu? Subhanallah Allahu Akbar inilah taukhidnya dalam pembelajaran. Bahwa apa yang diciptakan Allah pasti ada manfaatnya. Tapi tidak semua orang tahu apa manfaatnya,  maka riset itu perlu dilakukan.(Lianah)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *