Semarang, 7 November 2025.

Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN Walisongo Semarang kembali menghadirkan kegiatan akademik berskala internasional bertajuk “International Guest Lecture: Rethinking and Transforming Science and Technology: Ethics, Aesthetics, and Responsibility and the Contemporary Challenges of Planetary Realizations.

Acara yang berlangsung di Ruang Theater Lantai 4 Gedung Syarif Hidayatullah ini menghadirkan Prof. Ananta Kumar Giri dari Vishwaneedam Center for Asian Blossoming, India, sebagai narasumber utama, dengan Ira Nailis, M.Si., dosen Fakultas Sains dan Teknologi, sebagai moderator.

Kegiatan dibuka secara resmi oleh Dekan FST, Prof. Dr. Musahadi, M.Ag., yang dalam sambutannya menekankan pentingnya forum akademik internasional sebagai wahana memperluas wawasan keilmuan sekaligus memperdalam kesadaran etis dalam pengembangan sains dan teknologi.

“Sains dan teknologi tidak dapat dilepaskan dari nilai kemanusiaan. Melalui forum ini, kita diajak untuk melihat sains bukan hanya sebagai alat untuk memahami dunia, tetapi juga sebagai jalan menuju tanggung jawab moral dan keberlanjutan,” ujar Prof. Musahadi.

Dalam pemaparannya, Prof. Ananta Kumar Giri menyoroti perlunya pendekatan baru dalam memandang sains dan teknologi yang tidak hanya menekankan aspek rasional, tetapi juga mengintegrasikan etika, estetika, dan spiritualitas. Beliau mengajak para akademisi untuk keluar dari paradigma positivistik yang sempit dan mulai membangun sains yang berakar pada kesadaran diri dan hubungan harmonis antara manusia dan alam.

“Spiritualitas bukan pengganti sains, tetapi pendamping moral yang membuat sains lebih manusiawi. Sains, seni, dan spiritualitas seharusnya berjalan beriringan untuk membangun civilization of life,” jelas Prof. Giri.

Dalam paparannya, beliau juga mengangkat konsep “technology of self” yaitu pemanfaatan teknologi bukan sekadar untuk dominasi dan efisiensi, melainkan untuk membangun kesadaran diri dan kebaikan bersama. Pandemi Covid-19, menurut beliau menjadi pelajaran penting bahwa kemajuan teknologi perlu disertai dialog lintas disiplin dan lintas peradaban. Prof. Giri menegaskan bahwa kemajuan ilmu pengetahuan perlu disertai dengan kesadaran ekologis dan solidaritas global, yang diwujudkan melalui dialog antaragama dan antarperadaban (trans-religious dialogue dan dialogue among civilizations).

 

Melalui kegiatan ini, FST UIN Walisongo berkomitmen untuk terus menghadirkan ruang diskusi akademik yang mendorong lahirnya ilmuwan beretika, berwawasan global, dan berkesadaran ekologis, sejalan dengan visi universitas sebagai kampus riset unggul berbasis keislaman dan kemanusiaan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *