Semarang – Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) UIN Walisongo Semarang melalui Kepala Pusat Pengabdian Masyarakat yang dipimpin M. Rikza Chamami, M.Si. mendelegasikan 2 Dosen Pembimbing Lapangannya yakni Ahmad Fauzan Hidayatullah dan Abdul Malik untuk mengikuti kegiatan Bimbingan Teknis Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Desa/Kelurahan Tangguh Bencana oleh BNPB selama 5 hari. Kegiatan tersebut terhitung mulai tanggal 14-18 November 2019 di Hotel Neo+ Awana Yogyakarta.

Bimtek merupakan delegasi dari perwakilan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat di Universitas/Institut/Sekolah Tinggi yang berasal dari 5 Provinsi yakni Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur. Kegiatan Bimtek dibuka pada hari kamis malam sekitar pukul 19.00 oleh Deputi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bapak Lilik Kurniawan, S.T., M.Si.

Beliau berpesan dalam hal kesiapsiagaan bahwa “Bila kita tidak melakukan pencegahan dan kesiapsiagaan dan terjadi bencana maka kita menciptakan tragedi, bila kita tidak melakukan pencegahan dan kesiapsiagaan dan tidak terjadi bencana maka kita menerima keberuntungan, bila kita melakukan pencegahan dan kesiapsiagaan dan terjadi bencana maka kita melakukan reduksi bencana, bila kita melakukan pencegahan dan kesiapsiagaan dan terjadi bencana, maka kita melakukan invertasi pembangunan”. Selain itu Perguruan Tinggi sudah seharusnya berperan dalam mendorong masyarakat melalui kegiatan KKN Tematik untuk mempersiapkan diri dan menjadi Desa tangguh bencana.

Menurut data BNPB ada lebih dari 53.000 desa/kelurahan berada di daerah rawan bencana. BNPB dan BPBD tidak dapat menjangkau semua, maka dari itu Perguruan Tinggi harus berperan aktif dalam menciptakan Desa Tangguh bencana. Total peserta secara keseluruhan kurang lebih dari 200 orang dan terbagi dalam 5 kelas. Pembagian kelas bertujuan agar pelaksanaan Bimtek efektif dan efisien dan dibagi berdasarkan daerah masing-masing.

Selama 5 hari ada 7 Modul yang dibahas dan dipraktikkan diantaranya Modul 1 tentang Penanggulangan Bencana dan Pengelolaan Resiko Bencana (PB & PRB), Modul 2 tentang Pengkajian Resiko Bencana, Modul 3 tentang Pengembangan Sistem Peringatan Dini, Modul 4 tentang Penyusunan Rencana Evakuasi, Modul 5 tentang Penyusunan Rencana Kontijensi, Modul 6 tentang Pengembangan Forum Relawan PRB, dan Modul 7 tentang penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana (RPB). Selain itu ada tambahan satu modul lagi yakni tentang Penilaian Ketangguhan Bencana Desa/Kelurahan. Fasilitator diharapkan mampu dan dapat mengimplementasikan modul tersebut di lapangan.

Penutupan acara ditutup oleh Ketua Panitia Pelaksana dan dilanjutkan Bimteks Award dengan kategori Peserta terbaik, Peserta Termalas dan Peserta teriseng. Kegiatan diakhiri dengan foto bersama sesuai kelas masing-masing.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *