Bismillah. Alhamdulillah. Allahumma shalli ‘ala Sayyidina Muhammad wa ‘ala alihi wa ashabihi ajma’in wa man tabi’ahu ila yaumiddin.
قال تعالى: سُبْحٰنَكَ لَا عِلْمَ لَنَآ اِلَّا مَا عَلَّمْتَنَا ۗاِنَّكَ اَنْتَ الْعَلِيْمُ الْحَكِيْمُ (البقرة:٣٢)
اوصيني واياكم بتقوى الله
Mari Istiqomah bermunajat:
اللهم إني اسئلك رضاك والجنة واعوذ بك من سختك والنار برحمتك ياارحم الراحمين
Allahumma, Ya Allah, sungguh aku mohon kepada-Mu ridlo-Mu dan surga-Mu dan aku berlindung kepada-Mu dari murka-Mu dan siksa api neraka, dengan luasnya rahmat-Mu wahai Dzat Yang sebaik-baiknya Pemberi kasih sayang. Aamiin.
———-
Hidayah Al-Qur’an QS. Al-Wāqi‘ah/56 ayat 25-33
لَا يَسْمَعُوْنَ فِيْهَا لَغْوًا وَّلَا تَأْثِيْمًاۙ
Di sana mereka tidak mendengar percakapan yang sia-sia maupun yang menimbulkan dosa.
TAFSIR WAJIZ
Mereka tidak mendengar di dalamnya perkataan yang sia-sia, seperti gurauan atau perkataan yang tidak bermanfaat, dan tidak pula mereka mendengar perkataan yang menimbulkan dosa.
QS. Al-Wāqi‘ah/56 ayat 26
اِلَّا قِيْلًا سَلٰمًا سَلٰمًا
tetapi mereka mendengar ucapan salam.
TAFSIR WAJIZ
Tetapi, di dalam sana mereka hanya mendengar ucapan salam hangat dan doa yang menyejukkan.
TAFSIR TAHLILI
(QS. Al-Wāqi‘ah/56:25-26)
Ayat-ayat ini mengungkapkan, bahwa di dalam surga itu tidak akan terdengar kata-kata sia-sia, yang memuakkan, yang tidak layak diucapkan oleh orang baik-baik yang mempunyai akhlak tinggi dan mempunyai perasaan yang halus, terlebih kata-kata yang menimbulkan dosa. Di sana akan terdengar ucapan-ucapan salam dan kata-kata yang baik, yang enak didengar telinga. Demikian di ayat lain Allah berfirman:
دَعْوٰىهُمْ فِيْهَا سُبْحٰنَكَ اللهم وَتَحِيَّتُهُمْ فِيْهَا سَلٰمٌۚ وَاٰخِرُ دَعْوٰىهُمْ اَنِ الْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ ١٠
Doa mereka di dalamnya ialah; “Subhanakallahumma” (Mahasuci Engkau, ya Tuhan kami), dan salam penghormatan mereka ialah, “Salam” (salam sejahtera). Dan penutup doa mereka ialah, “Al-Hamdu lillahi Rabbil ‘alamin” (segala puji bagi Allah Tuhan seluruh alam). (Yunus/10: 10)
QS. Al-Wāqi‘ah/56 ayat 27
وَاَصْحٰبُ الْيَمِيْنِ ەۙ مَآ اَصْحٰبُ الْيَمِيْنِۗ
Dan golongan kanan, siapakah golongan kanan itu.
TAFSIR TAHLILI
(27) Dalam ayat ini diterangkan mengenai kedudukan golongan kanan, ialah suatu golongan yang mempunyai pangkat yang tinggi dan kedudukan yang mulia. Sudah menjadi kebiasaan dalam bahasa Arab dan juga dalam bahasa Indonesia, dalam menjelaskan sesuatu yang penting, biasa diulangi sebutannya dengan tanda tanya. Maka karena demikian pentingnya kedudukan golongan kanan, dalam ayat ini Allah menegaskan, “Dan golongan kanan, alangkah bahagianya golongan kanan tersebut.” Sesudah itu baru diiringi penjelasan yang lebih terperinci mengenai kenikmatan dan kebahagiaan dari golongan kanan tersebut.
QS. Al-Wāqi‘ah/56 ayat 28
فِيْ سِدْرٍ مَّخْضُوْدٍۙ
(Mereka) berada di antara pohon bidara yang tidak berduri,
TAFSIR WAJIZ
Orang yang termasuk golongan kanan itu berada di antara pohon bidara yang tak berduri dengan penuh kegembiraan.
QS. Al-Wāqi‘ah/56 ayat 29
وَّطَلْحٍ مَّنْضُوْدٍۙ
dan pohon pisang yang bersusun-susun (buahnya).
TAFSIR WAJIZ
dan di sekeliling mereka terdapat pohon pisang yang bersusun-susun buahnya dan telah masak.
QS. Al-Wāqi‘ah/56 ayat 30
وَّظِلٍّ مَّمْدُوْدٍۙ
dan naungan yang terbentang luas.
TAFSIR WAJIZ
Suasana di tempat itu sangat menyenangkan. Dan di bagian atasnya terdapat naungan yang terbentang luas.
QS. Al-Wāqi‘ah/56 ayat 31
وَّمَاۤءٍ مَّسْكُوْبٍۙ
dan air yang mengalir terus-menerus.
TAFSIR WAJIZ
menjadikannya terasa sejuk, dan selain itu terdapat pula air jernih yang tercurah di sana.
QS. Al-Wāqi‘ah/56 ayat 32
وَّفَاكِهَةٍ كَثِيْرَةٍۙ
dan buah-buahan yang banyak.
TAFSIR WAJIZ
Di surga terdapat beragam sayuran dan buah-buahan yang sudah masak dan banyak macamnya.
QS. Al-Wāqi‘ah/56 ayat 33
لَّا مَقْطُوْعَةٍ وَّلَا مَمْنُوْعَةٍۙ
yang tidak berhenti berbuah dan tidak terlarang mengambilnya,
TAFSIR WAJIZ
Pepohonan di dalamnya merupakan tumbuhan yang tidak berhenti berbuah dan tidak terlarang pula bagi penghuni surga untuk mengambilnya.
TAFSIR TAHLILI
(QS. Al-Wāqi‘ah/56: 28-33)
Dalam ayat ini, secara terperinci diterangkan bahwa mereka golongan kanan, yang menerima catatan amalnya dengan tangan kanannya adalah penghuni surga yang akan bersenang-senang dan bergembira dalam taman surga yang di antara pohon-pohonnya terdapat pohon bidara yang tidak berduri dan pohon pisang yang bersusun-susun buahnya. Mereka bersuka-ria di bawah naungan berbagai macam pohon yang rindang, di mana tercurah air yang mengalir dan pohon-pohon lain dengan buahnya yang lezat serta berbuah sepanjang masa tanpa mengenal musim, dengan kelezatan cita rasanya dan pohon-pohon bunga yang wangi lagi semerbak harum baunya yang dapat dinikmati kapan dan di mana pun mereka berada, tanpa ada yang melarang akan apa yang dikehendakinya.
والله المستعان واعلم
اللهم ارحمنا بالقران العظيم
I’dad: Ismail SM
Sumber: Tafsir kementerian Agama RI.