Semarang (12/11/2025) — Jurusan Fisika Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang menyelenggarakan Workshop Implementasi Assessment OBE untuk Penjaminan Mutu Pembelajaran pada Rabu, 12 November 2025. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kapasitas dosen dalam menerapkan penilaian berbasis Outcome-Based Education (OBE) serta memperkuat pemahaman tentang asesmen capaian pembelajaran lulusan (CPL) yang terukur, akuntabel, dan berkelanjutan. Workshop dilaksanakan dalam dua sesi, yaitu sesi luring (offline) di Aula Fakultas Sains dan Teknologi dengan narasumber dari Universitas Gadjah Mada (UGM), serta sesi daring (online) melalui Zoom Meeting dengan narasumber dari Universitas Negeri Semarang (UNNES).

Kegiatan dibuka oleh Wakil Dekan II Fakultas Sains dan Teknologi, Dr. Atik Rahmawati S.Pd.,M.Si., yang dalam sambutannya menyampaikan pentingnya sinergi akademik lintas perguruan tinggi untuk memperkuat budaya mutu pendidikan. “Peningkatan kualitas pembelajaran berbasis OBE memerlukan kolaborasi lintas perguruan tinggi. Workshop ini menjadi langkah konkret Jurusan Fisika dalam menjamin ketercapaian CPL sesuai standar nasional dan internasional,” ungkapnya. Setelah pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan dari narasumber pertama, Prof. Dr. Mitrayana, M.Si., Guru Besar Fisika dari Universitas Gadjah Mada, yang membawakan materi berjudul “Asesmen OBE pada Mata Kuliah Fisika: Menyelaraskan Capaian Pembelajaran dengan Kompetensi Lulusan.”

 

Dalam paparannya, Prof. Mitrayana menjelaskan bahwa asesmen dalam kerangka OBE bukan sekadar proses pemberian nilai, tetapi juga merupakan upaya sistematis untuk mengidentifikasi, mengumpulkan, dan mengevaluasi data yang menggambarkan sejauh mana mahasiswa telah mencapai capaian pembelajaran yang ditetapkan. Beliau menegaskan bahwa penilaian harus memiliki keselarasan atau alignment antara capaian pembelajaran, metode pembelajaran, dan teknik asesmen yang digunakan. Prinsip-prinsip penilaian dalam OBE, menurutnya, harus mencakup validitas, reliabilitas, transparansi, akuntabilitas, keadilan, objektivitas, dan nilai edukatif. Ia juga menekankan pentingnya penggunaan rubrik penilaian agar kriteria penilaian lebih jelas dan mahasiswa dapat memahami indikator pencapaian sejak awal. Dalam sesi tanya jawab, para peserta aktif menanyakan berbagai hal, seperti proporsi penilaian antara ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik, serta penyusunan CPL sesuai peraturan terbaru yang membatasi jumlah CPL program studi. Menanggapi hal itu, Prof. Mitrayana menjelaskan bahwa CPL sebaiknya mencerminkan profil lulusan yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja, tanpa mengurangi esensi keilmuan program studi. Beliau menutup sesinya dengan menegaskan bahwa keberhasilan implementasi OBE ditentukan oleh keselarasan antara hasil belajar, strategi pembelajaran, dan mekanisme penilaian yang digunakan dosen.

Sesi kedua dilaksanakan secara daring melalui Zoom Meeting dan menghadirkan narasumber kedua, Prof. Dr. Wiyanto, M.Si., dari Universitas Negeri Semarang. Materi yang disampaikan berjudul “Asesmen OBE dalam Pendidikan Fisika untuk Menjamin Ketercapaian CPL.” Dalam paparannya, Prof. Wiyanto menjelaskan bahwa asesmen CPL merupakan bagian penting dalam sistem penjaminan mutu akademik di perguruan tinggi. Beliau menegaskan bahwa penyusunan asesmen harus mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan Permendiktisaintek Nomor 39 Tahun 2025 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi. Kurikulum program studi, menurutnya, harus dikembangkan berdasarkan visi keilmuan, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kebutuhan dunia kerja. Dalam kesempatan tersebut, beliau juga memaparkan contoh lembar asesmen CPL–CPMK berbasis Excel yang menggambarkan hubungan antara sub-CPMK, komponen penilaian (partisipasi, tugas, UTS, UAS), serta kontribusi setiap CPMK terhadap capaian CPL. Format ini dinilai efektif untuk mengukur ketercapaian CPL secara kuantitatif dan proporsional, sekaligus memastikan setiap mata kuliah memiliki kontribusi yang seimbang terhadap capaian pembelajaran lulusan.

Kegiatan ditutup oleh moderator, Irman Said Prasetyo, M.Sc., yang menyampaikan bahwa asesmen CPL berbasis OBE merupakan langkah strategis untuk menjamin mutu lulusan dan kesesuaian kurikulum dengan kebutuhan dunia kerja. Ia juga menyampaikan apresiasi kepada narasumber dan seluruh peserta yang telah berpartisipasi aktif dalam workshop ini. Melalui kegiatan ini, Jurusan Fisika Fakultas Sains dan Teknologi UIN Walisongo menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung implementasi pendidikan berbasis capaian pembelajaran. Workshop ini diharapkan dapat memperkuat kapasitas dosen dalam merancang asesmen yang sistematis, berbasis bukti, dan berorientasi pada peningkatan kualitas pembelajaran, sehingga lulusan yang dihasilkan mampu berdaya saing di tingkat nasional maupun internasional.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *