Semarang Indonesia- Sabtu, 9 Maret 2024 Fakultas Sains dan Teknologi (FST), UIN Walisongo Semarang, menyelenggarakan Studium Generale bertajuk Harmonisasi Unity of Science dengan Artificial Intelligence Menuju Saintis yang Kritis dan Transformatif. Kegiatan tersebut diselenggarakan di Gedung Teatrikal Rektorat Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang dan dikemas dengan blended sehingga menjangkau banyak partisipan baik secara luring maupun daring.
Hadir sekaligus membuka acara adalah Dekan FST, Dr. Ismail, M.Ag. Dalam sambutannya ditekankan bahwa kegiatan tersebut berdasar pada visi UIN Walisongo yakni Unity of Science yang merupakan suatu filosofi bahwa keilmuan di UIN Walisongo menggunakan prinsip bahwa ilmu diberikan oleh Allah sehingga diharapkan mahasiswa dapat terus menimba ilmu dengan keyakinan bahwa hal tersebut adalah anugerah Allah.
Harun Arrasyid selaku Ketua DEMA Fakultas Sains dan Teknologi sebagai pelaksana kegiatan, menambahkan dalam sambutannya bahwa mahasiswa memotivasi mahasiswa adalah hal positif. Hal tersebut karena dapat membentuk menjadi pribadi yang aktif, terus maju, dan melakukan berbagai perubahan dengan modifikasi.
Studium Generale tersebut menghadirkan dua narasumber yaitu Hery Mustofa, M.Kom., Dosen Prodi Teknologi Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi; serta Habib Baihaqi selaku Dewan Pengasuh Pondok Pesantren Darun Najah yang menggantikan K. H. Taj Yasin Maimoen selaku Wakil Gubernur Jawa Tengah yang berhalangan hadir pada acara tersebut.
Hery Mustofa sebagai pemateri pertama menyampaikan seputar Artificial Intelligence/AI atau yang juga dikenal dengan kecerdasan buatan dan pentingnya mengikuti perkembangan AI. “Mahasiswa perlu mengetahui manfaat dan kekurangan AI serta bijaksana dalam menggunakannya dalam proses perkuliahan/belajar. AI bisa dimanfaatkan dalam semua teknologi dan sangat menjanjikan di berbagai bidang,” ungkap Hery Mustofa.
Sementara Habib Baihaqi menyampaikan materi mengenai kepemimpinan atau leadership. “Seorang pemimpin harus mampu mengatur waktu dan menggerakkan anggotanya. Selain itu, seorang pemimpin harus memiliki 4 hal di antaranya: pemberani, banyak belajar, rendah hati, dan evaluasi,” ujar Habib Baihaqi.
Setiap materi disampaikan dengan atraktif, informatif, dan inspiratif menambah khazanah keilmuan mahasiswa FST. Pada sesi diskusi dan tanya jawab juga tidak kalah serunya dengan banyaknya mahasiswa yang antusias mengajukan berbagai pertanyaan yang relevan dengan tema kegiatan. (Humas FST)