Allah, Tuhan Yang Maha Pencipta selalu mendidik dan membimbing hati setiap manusia agar memahami siapa dirinya? untuk apa ia hidup? dan mau ke mana pada akhir kehidupannya? Sehingga menyadarkan dirinya menjadi makhluk yang mengenali Tuhannya, beribadah hanya kepada-Nya dan mensyukuri segala karunia-Nya.
Hidayah Al-Qur’an surah Al-Mu’minūn/23 ayat 12-14
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ مِنْ سُلٰلَةٍ مِّنْ طِيْنٍ ۚ
Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari saripati (berasal) dari tanah.
TAFSIR TAHLILI
(12) Sesungguhnya Kami (Allah) telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Ada segolongan ahli tafsir menyatakan, bahwa yang dimaksud dengan manusia di sini ialah keturunan Adam termasuk kita sekalian, yang berasal dari air mani. Dari hasil penelitian ilmiah, sebenarnya air mani itu pun berasal dari tanah setelah melalui beberapa proses perkembangan. Makanan yang merupakan hasil bumi, yang dimakan oleh manusia, dan alat pencernaannya berubah menjadi cairan yang bercampur dengan darah yang menyalurkan bahan-bahan hidup dan vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh manusia ke seluruh bagian anggotanya. Jika manusia itu meninggal dunia dan dimasukkan ke dalam kubur di dalam tanah, maka badannya akan hancur lebur dan kembali menjadi tanah lagi, sesuai dengan firman Allah:
۞ مِنْهَا خَلَقْنٰكُمْ وَفِيْهَا نُعِيْدُكُمْ وَمِنْهَا نُخْرِجُكُمْ تَارَةً اُخْرٰى
Darinya (tanah) itulah Kami menciptakan kamu dan kepadanyalah Kami akan mengembalikan kamu, dan dari sanalah Kami akan mengeluarkan kamu pada waktu yang lain. (Tāhā/20: 55)
QS. Al-Qur’an Al-Mu’minūn/23: 13
ثُمَّ جَعَلْنٰهُ نُطْفَةً فِيْ قَرَارٍ مَّكِيْنٍ ۖ
Kemudian Kami menjadikannya air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).
TAFSIR WAJIZ
Usai menguraikan keberuntungan orang mukmin beserta sifat mereka, Allah lalu menyusulinya dengan uraian tentang proses kejadian manusia yang amat mengagumkan; suatu proses yang semestinya mendorong setiap manusia untuk beriman. Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia bermula dari suatu saripati yang berasal dari tanah. Kemudian Kami menjadikannya, yaitu saripati itu, air mani yang disimpan dalam tempat yang kokoh, yakni rahim.
QS. Al-Mu’minūn/23: 14
ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظٰمًا فَكَسَوْنَا الْعِظٰمَ لَحْمًا ثُمَّ اَنْشَأْنٰهُ خَلْقًا اٰخَرَۗ فَتَبَارَكَ اللّٰهُ اَحْسَنُ الْخٰلِقِيْنَۗ
Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Mahasuci Allah, Pencipta yang paling baik.
TAFSIR TAHLILI
(14) Kemudian air mani itu Kami (Allah) kembangkan dalam beberapa minggu sehingga menjadi al-‘alaq (yang menempel di dinding rahim), dari al-‘alaq dijadikan segumpal daging, dan segumpal daging dijadikan tulang belulang, dan ada bagian yang dijadikan daging, kemudian tulang belulang itu dibungkus dengan daging, laksana pakaian penutup tubuh, kemudian dijadikan makhluk yang (berbentuk) lain, setelah ditiupkan Roh ke dalamnya, sehingga menjadi manusia yang sempurna, dapat berbicara, melihat, mendengar, berpikir yang tadinya hanya merupakan benda mati. Maka Mahasuci Allah, Pencipta Yang Paling Baik.
Menurut para saintis, Tahapan-tahapan dalam embriologi manusia sebagai berikut:
• Nutfah, atau dalam bahasa Arabnya ‘nutfa’, mempunyai arti ‘sedikit air’, atau ‘setetes air’. Hal ini jelas mendeskripsikan air yang sedikit yang dipancarkan lelaki saat bersanggama. Air yang sedikit ini mengandung sperma. Sperma atau spermatozoa terdapat di dalam air yang menjijikan dan berbentuk ikan yang berekor panjang (ini adalah salah satu arti kata sulalah. Dalam surah As-Sajdah/32 ayat 8, air mani disebut sebagai “….. Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang diremehkan….” Surah al-Insān/76 ayat 2 dan as-Sajdah/32 ayat 8 berkaitan dengan kandungan dari air mani. Ilmu pengetahuan modern menemukan bahwa air mani terdiri atas empat macam lendir yang berbeda yang dihasilkan oleh empat kelenjar yang berbeda, yaitu kelenjar biji pelir, kelenjar saluran seminal, kelenjar prostat, dan kelenjar saluran kencing.
• Sperma dibentuk di dalam buah pelir. Buah pelir sendiri dibentuk, sebagaimana dibuktikan ilmu pengetahuan, oleh sel-sel yang ada di bawah bakal ginjal, di bagian punggung embrio. Kelompok sel ini kemudian turun sampai di bawah tulang rusuk, pada saat beberapa minggu sebelum kelahiran bayi. Diperkirakan jumlah sperma dalam satu kali ejakulasi adalah 500 – 600 juta ekor. Akan tetapi dari jumlah tersebut, hanya satu yang dapat melakukan pembuahan. Setelah terjadi pembuahan, maka terjadi perubahan cepat dari indung telur. Ia segera menghasilkan membran yang mencegah sperma lain untuk ikut membuahi.
• Setelah sel telur dibuahi, dan menempelkan diri di dinding uterus dan memperoleh makanan dari ibunya, maka ia akan tumbuh cepat. Pada waktu dua sampai tiga minggu kemudian, apabila dilihat dengan mata telanjang, ia akan berubah dari bentukan ‘lintah’ atau ‘alaqah’ ke bentukan ‘mudlgah’ atau ‘daging yang telah dikunyah’. Pola yang terakhir ini sebetulnya dibentuk oleh adanya tonjolan dan lekukan, yang pada waktunya nanti akan menjadi organ-organ dalam (jantung, usus) dan luar (kaki, tangan). Surah al-hajj/22: 5 menambahkan satu catatan dari embrio. Dalam ayat ini, mudghah dideskripsikan dengan tambahan “yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna kejadiannya …..” Ini menggambarkan hal yang terjadi pada tahap ‘diferensiasi’, dimana banyak organ mulai berkembang dalam waktu yang tidak bersamaan. Sehingga menimbulkan situasi antara selesai di bagian lain namun belum sempurna di bagian lainnya.
• Dua tahapan terakhir yang disebutkan pada surah al-Mu’minun/23: 14 bercerita tentang ‘pembentukan tulang belulang’ setelah tahap mudgah. Pada akhirnya, ceritera diakhiri dengan memberinya “baju”, yang terdiri atas daging dan otot. Apabila kita mengikuti pertumbuhan embrio, maka kira-kira pada umur empat minggu suatu proses ‘diferensiasi’ mulai berjalan. Dalam proses ini kelompok-kelompok sel pada embrio akan berubah bentuk dan mulai membentuk organ-organ berukuran besar. Salah satu yang berkembang pertama kali adalah tulang tengkorak. Proses ini akan disusul kemudian oleh pembentukan calon otot, telinga, mata, ginjal, jantung dan banyak lagi.
Imam Ahmad meriwayatkan sebuah hadis dari Abdullah bin Mas’ud, bahwa Rasulullah mengatakan:
ِانَّ اَحَدَكُمْ لَيُجْمَعُ خَلْقُهُ فِى بَطْنِ اُمِّهِ أَرْبَعِيْنَ يَوْمًا، ثُمَّ يَكُوْنَ عَلَقَةً مِثْلَ ذَالِكَ، ثُمَّ يَكُوْنَ مُضْغَةً مِثْلَ ذَالِكَ، ثُمَّ يُرْسَلُ اِلَيْهِ الْمَلَكُ فَيَنْفَخُ فِيْهِ الرُّوْحُ وَيُؤْمَرُ بِأَرْبَعَةِ كَلِمَاتِ: رِزْقُهُ وَاَجَلُهُ وَعَمَلُهُ، وَهَلْ هُوَ شَقِيٌّ اَمْ سَعِيْدٌ؟ فَوَالَّذِي لاَ ِالَهَ غَيْرُهُ اِنَّ اَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ اَهْلِ الْجَنَّةِ حَتىَّ مَا يَكُوْنَ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا اِلاَّ ذِرَاعٌ، فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيُخْتَمُ لَهُ بِعَمَلِ اَهْلِ النَّارِ فَيَدْخُلُهَا، وَاِنَّ اَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ اَهْلِ النَّارِ حَتىَّ مَا يَكُوْنَ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا اِلاَّ ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ، فَيُخْتَمُ لَهُ بِعَمَلِ اَهْلِ الْجَنَّةِ فَيَدْخُلُهَا. (رواه احمد)
“Sesungguhnya seseorang di antara kamu dikumpulkan penciptaannya di perut ibunya empat puluh hari, kemudian menjadi ‘alaqah seperti itu, kemudian menjadi mu«gah (gumpalan daging) seperti itu. Kemudian malaikat diutus kepadanya, lalu ia meniupkan ruh padanya. Dan ia diperintahkan kepada empat kalimat, rizqinya, ajalnya, amalnya, dan apakah ia seorang yang celaka atau bahagia. Demi Zat yang tidak ada tuhan selain-Nya, sesungguhnya seseorang di antara kamu beramal amalan penghuni surga, sehingga antara dia dan surga hanya tinggal satu hasta saja. Namun dia sudah tercatat sebagai penghuni neraka, maka ia mengakhiri amalnya dengan amalan penghuni neraka, sehingga ia masuk neraka. Dan sesungguhnya seseorang di antara kamu beramal amalan penghuni neraka, sehingga antara dia dengan neraka hanya tinggal satu hasta saja. Namun ia sudah tercatat sebagai penghuni surga, maka ia mengakhiri amalnya dengan amalan penghuni surga, sehingga ia masuk surga.” (Riwayat Ahmad)
Anas bin Malik meriwayatkan bahwa Umar bin Khattab berkata: Keinginanku bersesuaian dengan kehendak Allah pada empat perkara.
Pertama: Saya usulkan pada Rasulullah saw supaya di belakang Maqam Ibrahim dijadikan tempat salat maka turunlah firman Allah:
وَاتَّخِذُوْا مِنْ مَّقَامِ اِبْرٰهٖمَ مُصَلًّىۗ
Dan jadikanlah maqam Ibrahim itu tempat salat. (al-Baqarah/2: 125)
Kedua: Saya usulkan kepada Rasulullah saw supaya istri-istrinya memasang tabir (hijab) bila kedatangan tamu laki-laki, yang kadang-kadang tidak saleh semuanya, maka turunlah firman Allah:
وَاِذَا سَاَلْتُمُوْهُنَّ مَتَاعًا فَسْـَٔلُوْهُنَّ مِنْ وَّرَاۤءِ حِجَابٍۗ
Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (istri-istri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir. (al-Ahzāb/33: 53)
Ketiga: Saya berkata kepada istri-istri Nabi supaya berhenti menimbulkan kesulitan kepada beliau, karena mungkin Allah akan memberi ganti dengan istri-istri yang lebih baik, maka turunlah firman Allah:
عَسٰى رَبُّهٗٓ اِنْ طَلَّقَكُنَّ اَنْ يُّبْدِلَهٗٓ اَزْوَاجًا خَيْرًا مِّنْكُنَّ
Jika dia (Nabi) menceraikan kamu, boleh jadi Tuhan akan memberi ganti kepadanya dengan istri-istri yang lebih baik dari kamu. (at-Tahrim/66: 5)
Keempat: Setelah turun ayat 12, 13 dan 14 Surah al-Mu`minµn, maka saya ucapkan fatabārakallāhu aḥsanul Khāliqin, dan Rasululah saw bersabda, “Demikian itu sesuai dengan yang diturunkan-Nya.”
والله المستعان واعلم.
I’dad: Ismail SM
Sumber: Tafsir Al-Qur’an Kemenag RI.