Semarang – Senin (12/4) Fakultas Sains dan Teknologi UIN Walisongo Semarang mengadakan kajian khusus menyambut bulan suci Ramadan 1442 H dengan tema “Ngaji bareng dan Ati Seneng” secara live di ruang resepsionis gedung FST dan daring melalui zoom meeting.  Kajian ini dihadiri oleh segenap pimpinan dekan, wakil dekan, ketua prodi, sekretaris prodi, dosen dan tenaga kependidikan yang ada di lingkungan FST.

Serangkaian acara yang akan dilaksanakan selama bulan Ramadan 1442 H UIN Walisongo Semarang adalah 1) Kajian Ba’da Zhuhur (KBZ) program santri virtual ngaji kitab kuning setiap hari Senin – Kamis pada pukul 12.15-13.30 WIB. Langsung dari Masjid Kampus III UIN Walisongo Semarang, disiarkan pula secara daring melalui kanal youtube dan zoom meeting yang diprakarsai oleh Badan Amalan Islam UIN Walisongo Semarang  2) Kajian Tafsir Al qur’an terkait keilmuan sains setiap hari Selasa selama Ramadhan pukul 08.00-09.30 WIB. Dilaksanakan secara daring melalui kanal youtube dan zoom meeting 3) Tadarus Al qur’an setiap hari bergantian setiap prodi pukul 09.00-10.30 WIB di Mushala Rahmatan Lil ‘Alamin FST.

Kajian dibuka langsung oleh Dekan FST yakni Dr. H. Ismail, M. Ag. menyampaikan dalam sambutannya bahwa kita harus bersungguh-sungguh meningkatkan kualitas ibadah selama Ramadhan ini walaupun kondisi masih di tengah pandemi Covid-19. Tetap berpikir positif dan melakukan protokol kesehatan dimanapun berada serta berdo’a bersama agar pandemi ini segera berakhir.

Selain itu kita juga harus berupaya agar ibadah puasa yang dijalankan tidak hanya sekedar menahan lapar dan haus saja, dijalankan dengan bersungguh-sungguh sehingga mendapat kemuliaan dan pengampunan dari Allah SWT, tambahnya.

Dr. KH. Ahmad Ismail, M. Ag., M. Hum. selaku penceramah menyampaikan isi kajian dengan judul “Meraih Kemuliaan di Bulan Mulia”. Disampaikan pula tafsir lengkap mengenai ayat kewajiban umat Islam untuk berpuasa yaitu Q.S. Al-Baqarah (2) ayat 183-185. Bukan karena puasa yang menjadikan kita bertakwa, tapi karena bertakwalah maka kita berpuasa. Dalam surat ini juga disampaikan apabila kita berpergian jauh atau sakit diwajibkan untuk menggantinya di hari lain. Jadi perintah untuk berpuasa ini merupakan tugas yang berat dan ditujukan bukan untuk main-main.

Pesan kewajiban berpuasa dalam surat Al-Baqarah ini harus dipahami dengan baik agar lebih bisa memaknai hakikat shaum di bulan Ramadan hingga hari kemenangan nanti. Kewajiban berpuasa ini bertujuan menjadikan pribadi kita lebih bersyukur dalam mecapai tingkat kemuliaan sebagai seorang hamba, ungkapnya.

Acara kajian ini ditutup dengan do’a dan makan bersama. Kajian akan berlanjut setiap pekan pada hari Selasa selama bulan Ramadan dengan pembahasan Tafsir Al qur’an terkait ilmu sains bersama Dr. KH. Ahmad Ismail, M. Ag., M. Hum. (Humas FST)