Bismillah. Alhamdulillah. Allahumma shalli ‘ala Sayyidina Muhammad wa ‘ala alihi wa ashabihi ajma’in wa man tabi’ahu ila yaumiddin.

قال تعالى: سُبْحٰنَكَ لَا عِلْمَ لَنَآ اِلَّا مَا عَلَّمْتَنَا ۗاِنَّكَ اَنْتَ الْعَلِيْمُ الْحَكِيْمُ (البقرة:٣٢) اوصيني واياكم بتقوى الله

Mari Istiqomah bermunajat:

اللهم إني اسئلك رضاك والجنة واعوذ بك من سختك والنار برحمتك ياارحم الراحمين.

Allahumma, Ya Allah, sungguh aku mohon kepada-Mu ridlo-Mu dan surga-Mu dan aku berlindung kepada-Mu dari murka-Mu dan siksa api neraka, dengan luasnya rahmat-Mu wahai Dzat Yang sebaik-baiknya Pemberi kasih sayang. Aamiin. ———- Hidayah Al-Qur’an Surah Ar-Raḥmān/55: 45-59

فَبِاَيِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ

Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? TAFSIR TAHLILI (45) Ayat ini menerangkan bahwa pada saat itu Allah bertanya mengenai nikmat mana lagi yang kamu dustakan, terutama nikmat yang telah Allah berikan pada hari ini. Allah juga mengingatkan tentang kabar derita dan peringatan pedih yang telah disampaikan-Nya, yaitu agar manusia meninggalkan dan menjauhi perbuatan dosa. QS. Ar-Raḥmān/55: 46

وَلِمَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهٖ جَنَّتٰنِۚ

Dan bagi siapa yang takut akan saat menghadap Tuhannya ada dua surga. TAFSIR TAHLILI (46) Ayat ini menerangkan bahwa Allah menyediakan dua surga bagi orang yang takut akan Tuhannya dan berkeyakinan bahwa mereka akan mendapat balasan atas perbuatannya. Bila tergerak hatinya akan berbuat maksiat, maka ia ingat akan Tuhan yang mengetahui segala sesuatu baik yang kelihatan maupun yang tersembunyi. Karena itu ia meninggalkan perbuatan itu, takut akan azab dan hukuman yang akan diterimanya. Mereka berbuat baik dan mengajak manusia berbuat baik pula. Dua surga itu ialah: 1. Surga rohani di mana mereka mendapat keridaan Allah. Firman Allah:

وَرِضْوَانٌ مِّنَ اللّٰهِ اَكْبَرُ ۗذٰلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيْمُ

Dan keridaan Allah lebih besar. Itulah kemenangan yang agung. (at- Taubah/9: 72) 2. Surga jasmani yang mereka peroleh sesuai dengan amal saleh yang mereka perbuat di dunia. QS. Ar-Raḥmān/55: 47

فَبِاَيِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِۙ

Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? TAFSIR WAJIZ Maka, wahai manusia dan jin, nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? QS. Ar-Raḥmān/55: 48

ذَوَاتَآ اَفْنَانٍۚ

kedua surga itu mempunyai aneka pepohonan dan buah-buahan. TAFSIR TAHLILI (48) Ayat ini menerangkan bahwa kedua surga itu mempunyai pohon-pohon yang rindang dan buah-buahan yang beraneka ragam coraknya, yang membuat mereka tambah bernafsu, tambah berselera untuk memakannya. Kemudian Allah berkata, “Apakah kamu, hai manusia dan jin, menginginkan nikmat Tuhanmu yang diberikan-Nya kepada kamu sekalian?” QS. Ar-Raḥmān/55: 49

فَبِاَيِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ

Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? TAFSIR TAHLILI (49) Ayat ini menerangkan, bahwa pada saat itu Allah bertanya mengenai nikmat mana lagi yang kamu dustakan, terutama nikmat yang telah Allah berikan pada hari ini. Kabar derita dan peringatan pedih yang telah disampaikan-Nya, yaitu agar manusia meninggalkan dan menjauhi perbuatan dosa. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan, hai manusia dan jin? Masing-masing mendapat ganjaran sebagaimana yang diterangkan Allah. Bukankah itu nikmat yang besar bagi kamu sekalian. QS. Ar-Raḥmān/55: 50

فِيْهِمَا عَيْنٰنِ تَجْرِيٰنِۚ

Di dalam kedua surga itu ada dua buah mata air yang memancar. TAFSIR TAHLILI (50) Ayat ini menerangkan bahwa di kedua surga itu ada dua mata air mengalir, menyirami pohon-pohon yang bermacam-macam jenisnya. Air itu dialirkan ke mana saja mereka kehendaki. Salah satu dari mata air itu bernama at-tasnim dan satu lagi nama as-salsabil, sebagaimana firman Allah:

وَمِزَاجُهٗ مِنْ تَسْنِيْمٍۙ ٢٧ عَيْنًا يَّشْرَبُ بِهَا الْمُقَرَّبُوْنَۗ ٢٨

Dan campurannya dari tasnim, (yaitu) mata air yang diminum oleh mereka yang dekat dengan Allah. (al-Muthaffifin/83: 27-28); Dan firman-Nya:

وَيُسْقَوْنَ فِيْهَا كَأْسًا كَانَ مِزَاجُهَا زَنْجَبِيْلًاۚ ١٧ عَيْنًا فِيْهَا تُسَمّٰى سَلْسَبِيْلًا ١٨

Dan di sana mereka diberi segelas minuman bercampur jahe. (Yang didatangkan dari) sebuah mata air (di surga) yang dinamakan Salsabil. (al-Insan/76: 17-18) QS. Ar-Raḥmān/55: 51

فَبِاَيِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ

Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? TAFSIR WAJIZ Maka, wahai manusia dan jin, nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? QS. Ar-Raḥmān/55: 52

فِيْهِمَا مِنْ كُلِّ فَاكِهَةٍ زَوْجٰنِۚ

Di dalam kedua surga itu terdapat aneka buah-buahan yang berpasang-pasangan. TAFSIR TAHLILI (52) Ayat ini menerangkan bahwa pada kedua surga itu terdapat bermacam-macam buah-buahan basah dan kering, kedua-duanya sama lezatnya, berlainan dengan buah-buahan di dunia. QS. Ar-Raḥmān/55: 53

فَبِاَيِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِۚ

Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? TAFSIR WAJIZ Maka, wahai manusia dan jin, nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? QS. Ar-Raḥmān/55: 54

مُتَّكِـِٕيْنَ عَلٰى فُرُشٍۢ بَطَاۤىِٕنُهَا مِنْ اِسْتَبْرَقٍۗ وَجَنَا الْجَنَّتَيْنِ دَانٍۚ

Mereka bersandar di atas permadani yang bagian dalamnya dari sutera tebal. Dan buah-buahan di kedua surga itu dapat (dipetik) dari dekat. TAFSIR TAHLILI (54) Ayat ini menerangkan tentang permadani atau kasur-kasur. Mereka duduk santai tidur di atas kasur yang sebelah dalamnya dari sutra yang tebal. Apabila keadaan sebelah dalamnya demikian indahnya, maka bayangkanlah bagaimana keadaan sebelah luarnya. Firman Allah:

فَلَا تَعْلَمُ نَفْسٌ مَّآ اُخْفِيَ لَهُمْ مِّنْ قُرَّةِ اَعْيُنٍۚ جَزَاۤءًۢ بِمَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ ١٧

Maka tidak seorang pun mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyenangkan hati sebagai balasan terhadap apa yang mereka kerjakan. (as-Sajdah/32: 17); Ibnu ‘Abbas mengatakan bahwa ini menunjukkan bagaimana bagusnya permadani-permadani dan besarnya kesenangan yang abadi yang mereka terima dari pahala-pahala yang diberikan kepada mereka. Buah-buahan dari kedua surga itu dekat kepada mereka bila mereka ingin memetiknya sebagai-mana yang diutarakan oleh ayat-ayat lain yang sama-sama maksudnya:

قُطُوْفُهَا دَانِيَةٌ ٢٣

Buah-buahannya dekat. (al-Haqqah/69: 23);Dan firman-Nya:

وَدَانِيَةً عَلَيْهِمْ ظِلٰلُهَا وَذُلِّلَتْ قُطُوْفُهَا تَذْلِيْلًا ١٤

Dan naungan (pepohonan)nya dekat di atas mereka dan dimudahkan semudah-mudahnya untuk memetik (buah)nya. (al-Insan/76: 14); Buah-buahannya tidak akan menghindar, bahkan akan merendah agar mudah dipetik. QS. Ar-Raḥmān/55: 55

فَبِاَيِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ

Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? TAFSIR WAJIZ Maka, wahai manusia dan jin, nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? QS. Ar-Raḥmān/55: 56

فِيْهِنَّ قٰصِرٰتُ الطَّرْفِۙ لَمْ يَطْمِثْهُنَّ اِنْسٌ قَبْلَهُمْ وَلَا جَاۤنٌّۚ

Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang membatasi pandangan, yang tidak pernah disentuh oleh manusia maupun jin sebelumnya. TAFSIR WAJIZ Tidak saja buah-buahan, di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang menjadi pasangan para pria penghuni surga, dan bagi wanita ada pula pasangannya, yang amat santun sehingga membatasi pandangan dan tidak menoleh kecuali kepada pasangannya. Mereka itu perawan yang tidak pernah disentuh oleh manusia maupun jin sebelumnya. QS. Ar-Raḥmān/55: 57

فَبِاَيِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِۚ

Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? TAFSIR WAJIZ Maka, wahai manusia dan jin, nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? QS. Ar-Raḥmān/55: 58

كَاَنَّهُنَّ الْيَاقُوْتُ وَالْمَرْجَانُۚ

Seakan-akan mereka itu permata yakut dan marjan. TAFSIR TAHLILI (58) Ayat ini menerangkan bahwa bidadari itu bening seperti permata yakut dan putih seperti mutiara dan marjan. Ini adalah ungkapan dalam bahasa Arab yang maksudnya menyatakan bahwa bidadari itu sangat cantik dan rupawan. QS. Ar-Raḥmān/55: 59

فَبِاَيِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ

Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? TAFSIR TAHLILI (59) Ayat ini menerangkan bahwa pada saat itu Allah bertanya nikmat mana lagi yang kamu dustakan, terutama nikmat yang telah Allah berikan pada hari ini. Kabar derita dan peringatan pedih yang telah disampaikan-Nya, yaitu agar manusia meninggalkan dan menjauhi perbuatan dosa. Maka nikmat Tuhan manakah yang kamu dustakan, hai manusia dan jin? Masing-masing mendapat ganjaran sebagaimana yang diterangkan Allah. Bukankah itu nikmat yang besar bagi kamu sekalian.

والله المستعان واعلم اللهم ارحمنا بالقران العظيم

I’dad: Ismail SM Sumber: Tafsir Al-Qur’an Kementerian Agama RI.