Bismillah. Alhamdulillah. Allahumma shalli ‘ala Sayyidina Muhammad wa ‘ala alihi wa ashabihi ajma’in wa man tabi’ahu ila yaumiddin.

قال تعالى: سُبْحٰنَكَ لَا عِلْمَ لَنَآ اِلَّا مَا عَلَّمْتَنَا ۗاِنَّكَ اَنْتَ الْعَلِيْمُ الْحَكِيْمُ (البقرة:٣٢)
اوصيني واياكم بتقوى الله

Mari Istiqomah bermunajat:

اللهم إني اسئلك رضاك والجنة واعوذ بك من سختك والنار برحمتك ياارحم الراحمين

Allahumma, Ya Allah, sungguh aku mohon kepada-Mu ridlo-Mu dan surga-Mu dan aku berlindung kepada-Mu dari murka-Mu dan siksa api neraka, dengan luasnya rahmat-Mu wahai Dzat Yang sebaik-baiknya Pemberi kasih sayang. Aamiin.
———-

Hidayah Al-Qur’an surah Ar-Raḥmān/55 ayat 62-78

وَمِنْ دُوْنِهِمَا جَنَّتٰنِۚ

Dan selain dari dua surga itu ada dua surga lagi.

QS. Ar-Raḥmān ayat 63

فَبِاَيِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِۙ

Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan.

TAFSIR TAHLILI
(62-63) Dalam ayat ini Allah menerangkan bahwa selain dua surga yang telah disebutkan ada lagi dua surga yang disediakan untuk orang-orang mukmin dari golongan Ashabul-yamin. Yaitu dua surga yang terdahulu diperuntukkan bagi golongan orang-orang yang terdahulu beriman dan dua surga yang lain diperuntukkan bagi golongan Ashabul-yamin dari orang yang beriman kemudian. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah dalam hadisnya:

جَنَّتَانِ مِنْ ذَهَبٍ لِلْمُقَرَّبِيْنَ وَجَنَّتَانِ مِنْ فِضَّةٍ لِأَصْحَابِ الْيَمِيْنِ. (رواه ابن جرير وابن أبي حاتم وابن مردويه عن أبي موسى)

Dua surga dari emas untuk Muqarrabin dan dua buah lagi surga dari perak untuk Ashabul-yamin.” (Riwayat Ibnu Jarir, Ibnu Abi Hatim, Ibnu Mardawaih dari Abu Musa); Maka nikmat Tuhan yang manakah yang masih didustakan oleh jin dan manusia?

QS. Ar-Raḥmān ayat 64

مُدْهَاۤمَّتٰنِۚ

kedua surga itu (kelihatan) hijau tua warnanya.

QS. Ar-Raḥmān ayat 65

فَبِاَيِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ

Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

TAFSIR TAHLILI
(64-65) Di dalam dua surga yang lain itu terdapat tumbuh-tumbuhan dan bunga-bungaan yang hijau tua warnanya. Maka nikmat Tuhan yang manakah yang didustakan oleh jin dan manusia?

QS. Ar-Raḥmān ayat 66

فِيْهِمَا عَيْنٰنِ نَضَّاخَتٰنِۚ

Di dalam keduanya (surga itu) ada dua buah mata air yang memancar.

QS. Ar-Raḥmān ayat 67

فَبِاَيِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِۚ

Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

TAFSIR TAHLILI
(66-67) Ayat ini mengungkapkan bahwa di dalam surga ada dua mata air yang memancarkan air, berbeda dengan air pada surga yang terdahulu. Maka nikmat Tuhan yang manakah yang didustakan oleh jin dan manusia?

QS. Ar-Raḥmān ayat 68

فِيْهِمَا فَاكِهَةٌ وَّنَخْلٌ وَّرُمَّانٌۚ

Di dalam kedua surga itu ada buah-buahan, kurma dan delima.

QS. Ar-Raḥmān ayat 69

فَبِاَيِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِۚ

Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

TAFSIR TAHLILI
(68-69) Ayat ini menerangkan bahwa pada kedua surga tersebut terdapat buah-buahan yang beraneka ragam cita rasanya di antaranya kurma dan delima. Disebutkannya kurma dan delima walaupun keduanya termasuk ke dalam jenis buah-buahan, karena ada perbedaan dengan buah-buahan yang lain sebab keduanya terdapat pada musim gugur dan musim dingin. Di samping itu kurma adalah buah-buahan bergizi, dan delima dapat dijadikan obat. Maka nikmat Allah yang manakah yang didustakan oleh jin dan manusia?

QS. Ar-Raḥmān ayat 70

فِيْهِنَّ خَيْرٰتٌ حِسَانٌۚ

Di dalam surga-surga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik dan jelita.

QS. Ar-Raḥmān ayat 71

فَبِاَيِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِۚ

Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

TAFSIR TAHLILI
(70-71) Ayat ini mengungkapkan bahwa di dalam surga-surga ada bidadari-bidadari yang baik budi pekertinya dan cantik rupanya. Maka nikmat Tuhan yang manakah yang didustakan oleh jin dan manusia?

QS. Ar-Raḥmān ayat 72

حُوْرٌ مَّقْصُوْرٰتٌ فِى الْخِيَامِۚ

Bidadari-bidadari yang dipelihara di dalam kemah-kemah.

QS. Ar-Raḥmān ayat 73

فَبِاَيِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِۚ

Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

TAFSIR TAHLILI
(72-73) Ayat ini mengungkapkan bahwa bidadari-bidadari itu adalah perempuan yang baik akhlaknya dan cantik rupanya dengan mempunyai mata yang indah, manis, putih, bersih sekeliling hitamnya, dipingit di dalam rumah, bukan yang berkeliaran di jalan-jalan.

QS. Ar-Raḥmān ayat 74

لَمْ يَطْمِثْهُنَّ اِنْسٌ قَبْلَهُمْ وَلَا جَاۤنٌّۚ

Mereka tidak pernah disentuh oleh manusia maupun oleh jin sebelumnya.

QS. Ar-Raḥmān ayat 75

فَبِاَيِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِۚ

Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

TAFSIR TAHLILI
(74-75) Ayat ini mengungkapkan bahwa bidadari itu tidak pernah disentuh oleh manusia atau pun jin sebelum datang penghuni surga yang menjadi suami mereka. Hanya suami-suami mereka inilah yang berhak menyentuh mereka.
Pengulangan pernyataan ini, dimana sebelumnya telah disebutkan dalam ayat 56 Surah ar-Rahman ini, adalah untuk menunjukkan bahwa mereka sungguh suci dan kesucian mereka terpelihara sangat baik. Oleh karena itu, maka nikmat Tuhan yang manakah yang didustakan oleh jin dan manusia?

QS. Ar-Raḥmān ayat 76

مُتَّكِـِٕيْنَ عَلٰى رَفْرَفٍ خُضْرٍ وَّعَبْقَرِيٍّ حِسَانٍۚ

Mereka bersandar pada bantal-bantal yang hijau dan permadani-permadani yang indah.

QS. Ar-Raḥmān ayat 77

فَبِاَيِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِۚ

Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

TAFSIR TAHLILI
(76-77) Ayat ini mengungkapkan bahwa penghuni-penghuni surga itu duduk santai di atas bantal-bantal yang hijau, besar-besar dan permadani-permadani yang indah-indah, indah rupanya dan indah tenunannya, dan di sebelah dalamnya terbuat dari sutra. Maka nikmat Tuhan yang manakah yang didustakan oleh jin dan manusia?

QS. Ar-Raḥmān ayat 78

تَبٰرَكَ اسْمُ رَبِّكَ ذِى الْجَلٰلِ وَالْاِكْرَامِ

Mahasuci nama Tuhanmu Pemilik Keagungan dan Kemuliaan.

TAFSIR TAHLILI
(78) Ayat ini mengungkapkan bahwa, hanya Allah-lah yang mempunyai kebesaran dan karunia atas segala nikmat yang diberikan-Nya, nikmat yang sangat bayak dan ganjaran yang sangat berharga.
Ini adalah pelajaran bagi hamba-Nya bahwa semuanya itu adalah rahmat-Nya. Dia yang menjadikan langit dan bumi, surga dan neraka, menyiksa orang-orang berdosa, memberi pahala kepada orang-orang yang menaati-Nya.

والله المستعان واعلم
اللهم ارحمنا بالقران العظيم

I’dad: Ismail SM
Sumber: Tafsir Al-Qur’an Kementerian Agama RI.