Sabtu 21 April 2018 bertepatan  dengan hari Kartini sebanyak 35 Mahasiswa Biologi yang diketuai oleh Nilatul Amna dibantu 2 aslab ( Indrawan, Diah)  dan dibimbing oleh  dosen pengampu matakuliah Ekologi Dr. Lianah yang dibantu oleh Abdul Malik M Si  Dossen Muda Fakultas Sain Dan Teknologi UIN Walisongo melakukan kegiatan Analisis vegetasi  dan jelajah alam C.A  seluas 33 ha selama kurang lebih 5 jam dari jam 8.00 sampai jam 12 lalu dilanjutkan kuliah umum  dan diskusi tanya jawab oleh bapak kepala balai tentang perbedaan antara hutan lindung, hutan produksi  dan hutan Cagar alam.

Turut hadir dalam acara tersebut Kepala BKSDA Jateng Ir.Suharman, MM beserta 5 personil  yang terdiri 2 polhut yakni T.Suharyono dan Sarto, Samhudi (TPHL), Sodiq Nasrudin (Pengamanan Kawasan) dan Tiara Ayu K (Penyuluh) semua mendukung menjadi fasilitator bagi mahasiswa yang mengadakan penelitian. Mereka sangat antutias memberi penjelasan kepada mahasiswa.  Salah satu mahasiswa sempat bertanya Fajar : “Adakah inventarisasi khusus pada vegetasi yang unik misal yang langka atau yang membahayakan  bagi observer maka  jika perlu ada tanda, sehingga kita tidak sampai menyentuh contoh daun Kemadu yang apa bila kita kena bulu daun akan terasa panas dan membengkak.

Foto Penyerahan piagam penghargaan kepada  Kepala BKSDA Jateng , Ir.Suharman, MM ( kiri). Oleh  Dr. Lianah dari UIN (kanan)

Dalam jelajah alam ditunjukan pohon jati lingkar pohon terbesar (690 cm) yang sudah tumbang tahun 2001 yang lalu.Sedangkan pohon jati terbesar yang masih hidup lingkar pohon 845 cm atau diameter 225 cm tahun 2012. Berdasarkan data yang diperoleh dari narsum BKSDA tersebut rata rata pohon jati tumbang 20 pohon,/tahun, namun tidak ada satupun generasi yang tumbuh padahal biji yang dihasilkan banyak. Hari demi hari tahun demi tahun jumlah pohon jati di CA berkurang tetapi tidak ada penambahan generasi, hal ini  berari lama kelamaan akan habis. Lalu dimana letak konsernvasinya?? Demikian pertanyaan yang dilontarkan oleh salah satu pembimbing dari UIN kepada Kepla Balai. Akhirnya beliu berkenan menjelaskan dan endingnya  ereka bekerja berdasarkan peraturan  yang intinya apapun yang terjadi di CA dibiarkan secara alam tidak boleh ada campur tangan manusia.Akhirnya tepat jam 1.30 diskusi ditutup dengan bacaan hamdalah dan dilanjutkan penerahan piagam penghargaan kepada Kepala Balai.