Penulis : PIMPINAN HUMAS, 07 Desember 2016, 09:34:15

Semarang – Sebanyak 12 orang pimpinan dari Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang melakukan kunjungan kerja dalam rangka silaturahim dan sosialisasi ke BKD Jawa Tengah, kemarin (6/12). Para pimpinan terdiri dari Dr Lianah (Wakil Dekan I), Ismail MAg (Wakil Dekan II), Siti Nur Faizah MM (Kabag TU), para ketua jurusan dan sekretaris jurusan pada Fakultas Sains dan Teknologi.

“Kami ingin mengenalkan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Walisongo Semarang yang tergolong baru agar lulusan kami nantinya dapat ikut berkancah di penerimaan Calon Pegawai Negeri,” ujar Ismail MAg, Wakil Dekan II FST.

Kunjungan kerja FST UIN Walisongo disambut oleh kepala BKD Jawa Tengah Drs Mohamad Arief Irwanto M.Si beserta jajarannya. Arief mengatakan pihaknya sangat terbuka kepada lulusan dari universitas manapun dalam penerimaan pegawai negeri selama lolos tes CAT (Computer Assisted Test).

Tes ini merupakan sistem tes berbasis komputer dengan seleksi yang ketat karena peserta tes dapat langsung mengetahui nilainya tanpa manipulasi. “Tes ini kami nilai lebih adil. Komputer langsung dapat menunjukkan hasilnya tanpa melalui rapat-rapat terlebih dahulu. Jadi benar-benar murni tidak bisa dimanipulasi,” jelas Arief.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa sistem tes ini membuka harapan bagi negara untuk mendapatkan pegawai negeri yang benar-benar berkualitas. Namun yang perlu dicatat bahwa total PNS yang saat ini ada adalah 4,5 juta. Jumlah itu hanya sekitar 2 persen dari jumlah penduduk Indonesia. Karena itu persyaratan Indeks Prestasi harus tinggi dari perguruan tinggi yang terakreditasi A atau minimal B.

“Namun jika kami boleh memberi saran, lulusan sebaiknya tidak hanya terpaku untuk menjadi PNS yang peluangnya sangat kecil, kecuali memang mampu lolos mengikuti ujian CAT,” ujar Arief. Menurutnya perguruan tinggi hendaknya menyiapkan kemandirian lulusannya untuk berkancah mengisi kemerdekaan dengan berusaha secara mandiri mengelola potensi masing-masing daerah.